Surat Edaran Siswa Belum Vaksin Dilarang PTM di Pekanbaru Didesak Dicabut

Surat Edaran Siswa Belum Vaksin Dilarang PTM di Pekanbaru Didesak Dicabut

Raja Adil Siregar - detikNews
Rabu, 23 Feb 2022 18:14 WIB
Doctor vaccinating for a boy on blue background.
Foto: Getty Images/iStockphoto/baona
Pekanbaru - Surat Edaran Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru terkait wajib vaksin bagi pelajar yang akan mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) dikritik. Anggota DPRD Pekanbaru minta surat edaran itu dicabut.

Kritik salah satunya disampaikan anggota DPRD Pekanbaru, Ruslan Tarigan. Ruslan secara tegas minta Surat Edaran Nomor 420/Disdik.Sekretaris.1/00526/2022 dicabut. Apalagi sebelum ada sosialisasi kepada orang tua dan sekolah.

"Kita minta cabut edaran ini sebelum ada sosialisasi secara masif melalui instansi terkait. Termasuk sebelum adanya nanti pendampingan dokter anak dan psikolog," kata Ruslan, Rabu (23/2/2022).

Ruslan minta Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan juga melakukan pengecekan kepada siswa. Ia tidak mau siswa malah takut ke sekolah karena suntikan vaksin.

"Cek sama dokter apakah ada penyakit bawaan atau phobia. Jangan nanti gara-gara itu, anak tidak mau sekolah, ini kan melanggar HAM," katanya.

Ruslan mengaku mendukung kebijakan pemerintah. Namun, terkait surat edaran wajib vaksin sebelum ikut PTM, ia tidak sepakat.

"Kita dukung program pemerintah. Tapi ya caranya dengan santun, jangan dipukul sama ratakan. Saya pikir dalam hal ini Pemko untuk meninjau ulang. Bila perlu mencabut surat edaran itu. Jangan gara-gara ini, anak trauma dan tidak mau lagi sekolah," kata politikus PDI Perjuangan itu.

Hal senada disampaikan Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru Yasser Hamidy. Yasser menilai kebijakan yang dikeluarkan Disdik Kota Pekanbaru tidak sesuai dan menakut-nakuti.

Yasser menilai poin yang paling menjadi sorotan dalam surat edaran itu tentang proses belajar tatap muka hanya dapat diikuti peserta didik yang telah divaksinasi. Terhadap peserta didik yang belum divaksinasi, kegiatan belajar-mengajar dilakukan secara online atau daring.

"Saran saya, sebaiknya Disdik pakai pola mendidik dan persuasif dalam proses vaksinasi bagi para pelajar. Bukan pola menakut-nakuti seperti itu," kata Yasser.

Setelah menimbulkan polemik di tengah masyarakat, politikus PKS ini minta Disdik mempertimbangkan kembali surat edaran tersebut. Termasuk pertimbangan bagi pelajar atau siswa yang tidak bisa divaksin.

"Sebab, banyak masukan dari orang tua siswa yang keberatan dengan poin ke-3 surat edaran Disdik Kota Pekanbaru tersebut," ujarnya lagi.

Menindaklanjuti persoalan ini, Komisi III, yang membidangi pendidikan, akan segera memanggil Disdik. Termasuk Dinkes Kota Pekanbaru untuk memberikan penjelasan.

"Secepatnya kita akan panggil Disdik dan Dinkes. Kita ingin penjelasan dari mereka. Karena kita ketahui tidak semua anak bisa divaksin, bagi anak-anak yang ada penyakit tertentu yang menyebabkan mereka tidak bisa divaksin dan harus lebih baik penanganannya," katanya. (ras/mud)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads