Pemilih Kabur 50% Versi Litbang Kompas, PAN Yakin Bukan Gegara Partai Ummat

Pemilih Kabur 50% Versi Litbang Kompas, PAN Yakin Bukan Gegara Partai Ummat

Matius Alfons - detikNews
Rabu, 23 Feb 2022 07:19 WIB
Viva Yoga Mauladi
Viva Yoga Mauladi (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Survei Litbang Kompas menunjukkan 50 persen pemilih Partai Amanat Nasional (PAN) pada pemilu 2019 kabur. Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi mengatakan fenomena ini pertanda PAN memiliki basis sosial yang ideologis.

Awalnya Viva bicara terkait pihaknya yang menyadari perolehan suara partai bakal mengalami kenaikan dan penurunan. Dia menyebut hal itu disebabkan beberapa faktor mulai dari basis konstituen hingga suara mengambang.

"PAN menyadari ada fluktuasi perolehan suara di setiap partai politik. Hal itu disebabkan karena faktor berapa besar basis konstituen yang loyalis-ideologis, kinerja partai dalam memperjuangkan aspirasi pemilih, dan variabel suara mengambang (floating vote) yang belum menentukan pilihan pada saat disurvei," kata Viva kepada wartawan, Selasa (22/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Viva kemudian bicara soal turunnya pemilih PAN sampai 50 persen versi Litbang Kompas. Dia menyebut hal menandakan pemilih PAN yang memiliki basis sosial ideologis.

"Jika hasil survei PAN memiliki pemilih loyalis 50 persen, maka artinya hal itu sebagai pertanda bahwa PAN memiliki basis sosial yang ideologis," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu dia menilai pemilih PAN juga merupakan kelompok yang rasional. Dia yakin pemilih PAN merupakan kelompok yang sadar politik dan tahan terhadap godaan jual beli suara.

"Pemilih PAN adalah kelompok rasional, yang ditandai dengan pemilih yang mempunyai kesadaran politik cukup baik, relatif mandiri, dan tahan dari godaan jual beli suara. Karena pemilu masih 2024, kemungkinan mereka belum menentukan pilihannya pada hari ini. Biasanya menjelang pencoblosan, kelompok ini akan memilih PAN kembali," ujarnya.

Lihat juga video 'Kader Partai Ummat Tersangka Teroris, BNPT: Harus Lebih Waspada':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya soal Partai Ummat di halaman berikutnya.

Viva juga yakin turunnya pemilih PAN bukan karena Partai Ummat. Dia menegaskan ciri dan karakteristik pemilih PAN sama sekali tidak berhubungan dengan Partai Ummat.

"Soal ciri dan karakteristik pemilih PAN sama sekali tidak ada hubungannya dengan keberadaan Partai Ummat. Karena ceruk suara atau karakter basis sosial PAN dan Partai Ummat berbeda, serta dari perspektif ideologi juga berbeda. PAN berideologi nasionalis religius, Partai Ummat berhaluan Islam. Berbeda ideologi politik dipastikan akan berbeda basis sosial di masyarakat," tuturnya.

Dia pun memastikan pihaknya akan mempelajari fenomena ini dan melakukan evaluasi.

"PAN akan terus berjuang untuk membentuk basis konstituen yang loyalis ideologis untuk menambah suara dan kursi di setiap dapil. Hasil survei ini menjadi catatan penting bagi PAN dalam melakukan monitoring, evaluasi, dan mencari strategi efektif pemenangan pemilu," sebutnya.

Sebelumnya, Litbang Kompas merilis hasil survei tingkat loyalitas pemilih partai politik. Hasilnya, loyalitas pemilih PKB menjadi yang tertinggi, sedangkan PAN jadi yang terendah karena 50% persen pemilihnya kabur.

Survei Litbang Kompas digelar pada 17-30 Januari 2022 dengan melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi. Responden ditanya melalui wawancara tatap muka. Menggunakan metode tersebut, tingkat kepercayaan survei ini 95% dengan margin of error plus-minus 2,8%.

Berikut ini hasil lengkap survei loyalitas pemilih partai versi Litbang Kompas:

PDIP 71,3%
Gerindra 62,5%
Golkar 63,0%
PKB 78,4%
Demokrat 66,1%
PKS 75,0%
NasDem 55,6%
PAN 50,0%
PPP 54,8%

Halaman 2 dari 2
(maa/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads