Biar Ramah Lingkungan, AP II Sediakan Motor Listrik di Bandara Soetta

Biar Ramah Lingkungan, AP II Sediakan Motor Listrik di Bandara Soetta

Yudistira Imandiar - detikNews
Selasa, 22 Feb 2022 18:43 WIB
Bandara Soekarno-Hatta raih penghargaan dari dunia internasional Skytrax World Airport Awards 2021 sebagai peringkat 10 kategori Worlds Best Staff Airport 2021
Foto: Getty Images/Ed Wray
Jakarta -

PT Angkasa Pura (AP) II tengah mengimplementasikan konsep bandara ramah lingkungan (eco-green airport). Bandara Soekarno-Hatta dipilih sebagai pilot project pengembangan ekosistem ramah lingkungan melalui penggunaan kendaraan listrik.

President Director AP II Muhammad Awaluddin menuturkan pihaknya telah menyusun masterplan penerapan konsep eco-green airport. Hal ini bertujuan untuk mencapai keseimbangan antara aktivitas operasional bandara dengan keberlanjutan lingkungan (sustainability).

"Kami meyakini kegiatan operasional kebandarudaraan bisa dan harus sejalan dengan prinsip-prinsip keberlanjutan guna mewujudkan bandara ramah lingkungan. Pengurangan emisi gas karbon di lingkungan bandara adalah salah satu fokus AP II," kata Awaluddin dalam keterangan tertulis, Selasa (22/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menambahkan penerapan konsep eco-green di Bandara Soetta merupakan dukungan AP II terhadap program pemerintah dalam menurunkan emisi karbon sebesar 29 persen di Indonesia pada 2030. Hal ini juga sejalan dengan program Global Net Zero Carbon Emission 2050 dari Airport Council International (ACI).

Adapun untuk mewujudkan konsep ramah lingkungan, AP II menyediakan sepeda motor listrik roda tiga atau eMoped di Bandara Soetta. eMoped dapat digunakan untuk mobilitas di tiga jalur, yaitu area transit oriented development (TOD) - perkantoran - terminal Kargo. Kendaraan listrik tersebut diperuntukkan bagi pekerja yang bermobilisasi di tiga area tersebut, dan bisa juga digunakan oleh masyarakat umum.

ADVERTISEMENT

AP II menetapkan sejumlah ketentuan bagi karyawan dan masyarakat yang ingin menggunakan eMoped, antara lain menggunakan helm dan memiliki SIM C. Sementara itu, kecepatan maksimal dari eMoped ini adalah 25 km/jam.

"Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan bandara tersibuk dan terbesar di Indonesia, kami tetapkan sebagai lokasi pilot project pengembangan ekosistem transportasi berbasis listrik, sebelum nantinya ekosistem serupa dikembangkan juga di bandara-bandara AP II lainnya," tutur Awaluddin.

Selain telah tersedia eMoped, Bandara Soekarno-Hatta telah mendukung penggunaan kendaraan listrik antara lain taksi listrik, bus listrik, golf car di dalam terminal penumpang, sepeda listrik (e-bike) untuk di dalam terminal dan segway.

Operasional kendaraan listrik tersebut tentunya juga diikuti dengan pembangunan infrastruktur pendukung di Bandara Soekarno Hatta seperti misalnya Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

(ega/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads