Mengapa bisa terjadi hujan es? Hujan es hari ini melanda beberapa daerah di Pulau Jawa.
Hujan es di Surabaya terjadi sekitar pukul 14.50 WIB. Hujan es itu melanda kawasan Surabaya bagian Barat. Selain itu, hujan es juga melanda Cianjur dan Karanganyar.
Lalu, mengapa bisa terjadi hujan es? Simak informasinya berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengapa Bisa Terjadi Hujan Es? Ini Penyebabnya
Melansir dari akun Instagram resmi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, hujan es dalam ilmu meteorologi disebut juga dengan 'hail'. Hujan es ini adalah presipitasi yang terdiri atas bola-bola es.
Berdasarkan data dari BMKG Juanda, hujan es yang terjadi di Surabaya sore ini terjadi karena:
- Suhu konvektif sebagai syarat terjadinya awan konvektiv tercapai, sehingga membentuk awan Cumolonimbus yang relative tinggi dengan ketinggian sekitar 8-9 Km dengan suhu puncak awan bisa mencapai -69 hingga -100 derajat Celcius
- Nilai Reflektifitas awan penghujan pada Citra Radar terbilang tinggi, pada kejadian hujan es di Surabaya, Nilai Reflektifitasnya sekitar 50-60 dBZ
Mengapa Bisa Terjadi Hujan Es? Ini Indikasi Terjadinya
Melansir situs resmi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), fenomena hujan es merupakan fenomena cuaca alamiah yang biasa terjadi. Hujan es umumnya terjadi pada masa transisi/pancaroba musim baik dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya.
Baca juga: Kabupaten Cianjur Dilanda Hujan Es |
Hujan es biasanya disertai kilat atau petir dan angin kencang berdurasi singkat. Berikut adalah indikasi terjadinya hujan es:
- Satu hari sebelumnya udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas dan gerah.
- Udara terasa panas dan gerah diakibatkan adanya radiasi matahari yang cukup kuat ditunjukkan oleh nilai perbedaan suhu udara antara pukul 10.00 dan 07.00 LT (> 4.5Β°C) disertai dengan kelembaban yang cukup tinggi ditunjukkan oleh nilai kelembaban udara di lapisan 700 mb (> 60%)
- Mulai pukul 10.00 pagi terlihat tumbuh awan Cumulus (awan putih berlapis - lapis), diantara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu - abu menjulang tinggi seperti bunga kol.
- Tahap berikutnya awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu - abu / hitam yang dikenal dengan awan Cb (Cumulonimbus).
- Pepohonan disekitar tempat kita berdiri ada dahan atau ranting yang mulai bergoyang cepat.
- Terasa ada sentuhan udara dingin disekitar tempat kita berdiri
- Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan deras tiba - tiba, apabila hujannya gerimis maka kejadian angin kencang jauh dari tempat kita.
- Jika 1 - 3 hari berturut - turut tidak ada hujan pada musim transisi/pancaroba/penghujan, maka ada indikasi potensi hujan lebat yang pertama kali turun diikuti angin kencang baik yang masuk dalam kategori puting beliung maupun yang tidak
Mengapa bisa terjadi hujan es saat ini sudah diketahui. Berikut adalah informasi lainnya mengenai hujan es yang melanda Surabaya.
Hujan Es Melanda Surabaya
Hujan es melanda sebagian Kota Surabaya sore ini. Lokasi yang dilanda hujan es yakni Wiyung, Lontar, Bukit Villa Mas dan Gunung Sari.
Salah satu warga Laban Menganti, Khusnul Fatikha (43) mengaku dampak hujan es, teras rumahnya penuh gumpalan es. Ia menambahkan hujan es terjadi sekitar 30 menit.
"Lama tadi hujan es-nya. Sekitar 30 menitan," kata Khusnul kepada detikJatim, Senin (21/2/2022).
Baca juga: Hujan Es Landa Karanganyar! |
Hujan Es Terjadi Juga di Madiun
Hujan es tidak hanya mengguyur wilayah Surabaya. Sejumlah wilayah di Kabupaten Madiun juga diguyur hujan es.
"Betul dapat info telah terjadi hujan es di sebagian wilayah Kabupaten Madiun sore ini sekitar pukul 15.30 WIB," ujar Kepala BPBD Kabupaten Madiun, Muhammad Zahrowi, (21/2/2021).
Wilayah yang terkena hujan es salah satunya terjadi di Kecamatan Kebonsari di Desa Pucanganom. Namun sampai saat ini belum ada laporan lanjutan mengenai dampak dari hujan es di Madiun ini.
"Masih kondusif, belum ada laporan terdampak, semoga aman," sambung Zahrowi.