Dalang Jelaskan Viral Wayang Berpeci Dihajar Saat Pentas di Ponpes Gus Miftah

Tim Detikcom - detikNews
Senin, 21 Feb 2022 14:46 WIB
Foto: Tangkapan layar video viral.
Jakarta -

Sebuah video viral di media sosial menunjukkan pergelaran wayang dengan salah satu tokohnya menggunakan peci dan berjenggot, remuk dalam adegan perang melawan tokoh wayang lainnya. Cuplikan video itu viral karena warganet menghubungkan tokoh wayang berpeci itu dengan Ustaz Khalid Basalamah.

Dikutip dari detikJateng, Senin (21/2/2022), dalang Ki Warseno Slenk memberi penjelasan terkait pergelaran wayang tersebut.

Diketahui, dalam potongan video yang viral, tampak sebuah wayang berpeci yang dihajar oleh wayang Baladewa yang sedang marah. Dalam marahnya, tokoh Baladewa terus mengucap cakapan memarahi wayang berpeci tersebut. Salah satunya kegeramannya pada orang yang asal omong soal keberadaan wayang.

Tak berhenti di situ, wayang berpeci tersebut tak hanya dihajar Baladewa. Di akhir potongan video yang viral, dalang juga berdiri lalu membanting-banting wayang tersebut sambil mengucap kata kasar. Selanjutnya wayang dibanting-banting lalu diserahkan kepada orang lain dengar ucapan, "Diremuk! Diremuk!" sambil menyebut nama-nama orang yang diminta merusak wayang tersebut.

Diketahui, pertunjukan wayang tersebut digelar di Ponpes Ora Aji milik Gus Miftah di Sleman, Yogyakarta. Pementasan tersebut dihadiri sejumlah dalang dari Solo dan Yogya dan diinisiasi oleh dalang kenamaan Ki Warseno Slenk asal Sukoharjo, Jawa Tengah.

Dikonfirmasi detikJateng, Warseno Slenk membenarkan dirinya yang tampil dalam video tersebut. Menurut Warseno, pergelaran wayang bertajuk 'Begawan Lomana Mertobat' itu digelar pada Jumat (18/2) malam yang lalu.

"Iya benar, di tempat Gus Miftah itu," kata Warseno saat dijumpai detikJateng di kediamannya, Sukoharjo, Senin (21/2/2022).

Video itu viral karena warganet menghubungkan pentas tersebut dengan pernyataan Ustaz Khalid Basalamah tentang wayang yang harus dimusnahkan. Meski demikian, Warseno mengaku tidak menyebut sosok tertentu dalam pertunjukannya.

"Saya nggak menyebut nama siapa pun. Improvisasi saja. Tidak ada maksud lain, hanya pergelaran saja," ujar dia.

Terkait kemiripan gambar wayang dengan sosok Khalid Basalamah, Warseno menilai setiap penonton berhak menginterpretasikan pertunjukannya.

"Itu kan gambar miring, kalau diinterpretasikan mirip siapa ya hak masing-masing. Lagi pula itu hanya gambar, bisa mirip siapa saja," katanya.

Menurut Warseno, penggunaan wayang di luar tokoh Mahabharata dan Ramayana sudah biasa dilakukan di masa kini. Termasuk kedua wayang yang berperang dalam video viral.

"Memang sekarang banyak dalang yang memunculkan tokoh baru, jadi nggak selalu, Kresna, Werkudara," ujarnya.

Sementara itu, mengenai aksi meremukkan wayang itu, Warseno pun menganggap hal itu wajar seperti pertunjukan wayang biasanya.

"Wayang kan seperti itu kalau perang," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, ceramah Ustaz Khalid Basalamah dalam video berjudul 'Wayang Haram' viral di media sosial. Video itu Khalid Basalamah menyinggung pertobatan dalang dan meminta wayang untuk dimusnahkan. Usai mendapat reaksi dari banyak pihak, penceramah kondang itu telah meminta maaf.

Simak berita selengkapnya hanya di detikJateng.

Simak juga Video: Kata Haikal Hassan soal Khalid Basalamah Dipolisikan







(yld/tor)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork