Pedagang tahu dan tempe di Pasar Rangkasbitung, Lebak, Banten, mogok jualan selama tiga hari ke depan. Aksi ini merupakan bentuk protes gara-gara harga kedelai yang melonjak.
Pantauan detikcom di Pasar Rangkasbitung, Senin (21/2/2022), tidak ada satu pun penjual tahu dan tempe yang berjualan. Kios-kios para pedagang tahu dan tempe tampak ditutup menggunakan terpal.
"Nggak jualan, libur dulu. Kan pada mogok tiga hari karena harga kedelai naik," ujar salah satu pedagang sayur, Tini, di Pasar Rangkasbitung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu karyawan tempat produksi tempe, Ninis, mengatakan tempatnya bekerja juga tidak memproduksi tempe selama empat hari. Mogok produksi dilakukan sejak Minggu (20/2) hingga Rabu (23/2).
"Nggak produksi lagi libur dulu, ngikutin edaran semua perajin dan pedagang mogok kerja," kata Ninis.
Ninis berharap mogok produksi dan jualan ini bisa menurunkan harga kacang kedelai. Dia berharap harga kedelai bisa turun agar produksi kembali normal.
"Semoga dengan ini bisa menurunkan harga kacang kedelai. Biar bisa kerja dan jualan lagi," ucapnya.
Sebagai informasi, harga kedelai bagi perajin berada di rentang Rp 11.000-12.000 per kilogram (kg). Padahal, harga kedelai pernah berada di rentang harga Rp 5.000-10.000 kg.
Semua tergantung letak daerah, makin jauh dari pelabuhan atau gudang maka harga kedelai bakal dipatok lebih mahal. Di Jakarta saja, harga kedelai sudah menyentuh Rp 11.500 per kg.
Simak video 'Harga Kedelai Bikin Perajin Tempe Mogok Produksi, Pemerintah Punya Solusi?':