Aksi Anggota TNI Ringkus Begal Tembakkan Pistol Pakai Tangan Kosong

Aksi Anggota TNI Ringkus Begal Tembakkan Pistol Pakai Tangan Kosong

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 20 Feb 2022 15:49 WIB
poster
Ilustrasi Begal (Edi Wahyono/detikcom)
Jakarta -

Seorang anggota TNI dari Kodim 0617 Majalengka, Junaidi (48), meringkus kawanan begal dengan tangan kosong di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat (Jabar). Junaidi sempat nyaris kena tembak karena pelaku begal itu membawa pistol.

Adapun peristiwa ini terjadi di Kelurahan Simpeureum, Kecamatan Cigasong, Majalengka, pada Kamis (10/2/2022). Junaidi merupakan seorang Babinsa di Koramil 1705 Cikijing.

Junaidi menceritakan detik-detik menegangkan saat dia membekuk seorang pelaku begal berpistol dengan tangan kosong. Awalnya, dia sedang berjalan menuju masjid untuk menunaikan salat Subuh. Di perjalanan, Junaidi melihat ada motor jatuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya lihat ada motor jatuh di jalan. Saya dekatin, lo kok ada orang tarik-tarikan motor berdua, akhirnya didekatin lagi. Ini begal atau apa. Saya bingung yang jahatnya yang mana, ternyata yang jahatnya itu yang di depan," kata Junaidi seperti dikutip dari detikJabar, Minggu (20/2).

Junaidi langsung membantu korban begal. Namun tiba-tiba pelaku mengeluarkan pistol dan melepas tembakan ke arah Junaidi sebanyak tiga kali.

ADVERTISEMENT

Hanya, tidak ada satu pun dari ketiga peluru yang ditembakkan mengenai tubuh Junaidi. Dia langsung merebut pistol begal yang berupa airsoft gun itu.

"Kemudian pelaku ini ngeluarin senjata airsoft gun. Pelaku ini langsung nembak tiga kali ke saya. Cuma alhamdulillah, apa nggak kena atau gimana, nggak tahu juga. Saya nggak kenapa-kenapa. Akhirnya jatuh dia, saya ambil senjatanya," ujarnya..

Tak lama kemudian, warga langsung berdatangan ke lokasi dan memukuli pelaku. Junaidi meredam amarah warga. Pelaku selanjutnya langsung diserahkan ke pihak kepolisian.

"Pelaku waktu itu satu orang, cuma kata temen saya itu antara 3-4 orang, pas liat pelaku ini jatuh pada kabur yang lainnya mungkin, nggak tau juga karena gelap waktu itu. Jadi gagal total aksi itu, ketangkap," kata Junaidi.

Dudung Beri Penghargaan

Aksi heroik Junaedi itu viral dan mendapat banyak apresiasi. Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman mengundang langsung Junaedi ke Mabes TNI AD untuk menerima penghargaan.

Junaidi menerima penghargaan dari Dudung di Mabes TNI AD pada Jumat (18/2). Junaidi datang bersama Dandim 0617 Majalengka Letkol Inf Andik Siswanto.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Simak juga Video: Perancang Istana Negara Baru, Tak Mau Dibayar Malah Mau Menyumbang

[Gambas:Video 20detik]



"Iya kemarin (Jumat) dapat penghargaan dari Bapak KSAD. Alhamdulillah sekali, sama Pak Dandim juga," ucap Junaidi.

Ini merupakan pertama kalinya Junaidi menginjakkan kaki di markas besar TNI AD. Junaidi mengaku sempat tidak percaya bisa berkesempatan bertemu langsung dengan Dudung.

"Wah, kayak mimpi, kita kan dari prajurit baru kali ini nginjak markas besar. Langsung ketemu sama Bapak lagi, jadi kayak mimpi kita nggak percaya," tuturnya.

Saat bertemu dengan Dudung, Junaidi mengaku mendapat banyak sekali masukan dan motivasi. Ia dititipkan pesan untuk selalu dekat dengan rakyat.

"Beliau memotivasi kita agar selalu dekat dengan masyarakat, memberi bantuan ke masyarakat, jangan melupakan masyarakat. Orangnya baik, enjoy, enak sekali, memberikan motivasi ke prajurit," terang Junaidi.

Junaidi Naik Pangkat

Aksinya itu tidak hanya dihargai dengan penghargaan. Junaidi juga menerima kenaikan pangkat atas keberaniannya itu. Bahkan Junaidi sempat ditawari untuk melanjutkan pendidikan Secapa (Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat).

"Kita tadi bincang-bincang dengan beliau, beliau bilang gini ke saya, saya mau disekolahkan perwira sama dia. Kamu sekarang juga masuk pendidikan Secapa katanya, Secapa kan calon-calon perwira ya," ucapnya.

Hanya, Junaidi memilih tidak menerima tawaran tersebut. Junaidi lebih memilih apresiasi dari Dudung itu dialihkan ke anak perempuannya. Pasalnya, Junaidi berencana mendaftarkan anak perempuannya masuk menjadi Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad).

"Cuma saya ngomong, izin bapak saya bukannya tidak mau, saya berterima kasih banyak ke bapak KSAD. Cuma kami mau dilarikan ke anak aja. Jadi kalau ada rezeki, anak mau dijadikan Kowad, tentara perempuan," harapnya.

"Kemudian saya dinaikkan pangkat satu tingkat jadi Pelda (Pembantu Letnan Dua), tadinya Serma (Sersan Mayor). Itu diajukan kenaikan pangkat luar biasa," sambung Junaidi.

Sudah 27 Tahun Mengabdi

Sementara itu, Junaidi telah 27 tahun mengabdi menjadi anggota TNI. Dia dilantik pada 27 Januari 1995. Berbagai tugas negara telah Junaidi lakoni, dari misi perdamaian di Papua hingga Aceh.

"Jadi anggota TNI sejak 1995, dilantik tanggal 27 Januari 1995. Pernah ke Papua tiga kali, kemudian perang di Aceh dengan GAM tahun 2004, pas tsunami juga ada di sana saya," kata Junaidi sambil mengenang.

Di usianya yang menginjak 48 tahun, Junaidi memasuki masa pensiun lima tahun mendatang. Ia pun mengharapkan kedua anak untuk mengikuti jejaknya menjadi anggota TNI.

"Selain yang perempuan, anak saya yang masih TK juga maunya jadi anggota TNI juga. Apalagi sudah ada apresiasi dari Bapak KSAD," imbuhnya.

Baca berita selengkapnya di sini.

Halaman 2 dari 2
(drg/gbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads