Kisah Depenk, Pegiat Fotografi Hantu Susun Skripsi Pesugihan Pekalongan

Kisah Depenk, Pegiat Fotografi Hantu Susun Skripsi Pesugihan Pekalongan

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 20 Feb 2022 10:26 WIB
Aldi Mutiara alias Depenk Mahasiswa Unsika
Aldi Mutiara alias Depenk (Yuda Febrian Silitonga/detikcom)
Jakarta -

Aldi Mutiara (22), mahasiswa tingkat akhir program studi Ilmu Komunikasi Unsika, menyusun skripsi yang tak biasa. Pegiat fotografi hantu itu mengungkapkan bahwa dirinya sedang menulis skripsi bertemakan ritual pesugihan di Pekalongan, Jawa Tengah.

"Jadi alasan dosen, katanya unik dan antimainstream, berbeda dengan yang lainnya," kata Depenk, sapaan Aldi, di rumahnya, Desa Pinayungan, Kecamatan Telukjambe Timur, Karawang, seperti dilansir detikJabar, Minggu (20/2/2022).

Depenk dikenal juga sebagai pegiat fotografi hantu. Proposal penelitian yang digarap Depenk berjudul 'Menguak Pengalaman Komunikasi Kegiatan Ritual Pesugihan di Pantai Utara Pekalongan'. Tema skripsi ini juga menjadi perbincangan hangat di Universitas Negeri Singaperbangsa Karawang (Unsika).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Judul proposalnya itu menguak pengalaman komunikasi dalam aktivitas ritual pesugihan di Pantau Utara Pekalongan. Alhamdulillah diterima dosen penguji," ujar Depenk, yang aktif sebagai Ketua Ghost Photography Community (GPC) Karawang.

Depenk pun mengungkap awal mula tema skripsi itu muncul. Dia mengatakan ide pembuatan skripsi soal pesugihan ini berawal dari kegemarannya menelusuri berbagai hal mistis.

ADVERTISEMENT

"Jadi ide itu karena kegemaran saya yang kebetulan aktif di fotografi hantu. Dari aktivitas itulah, gagasan skripsi itu muncul. Selain itu, juga ingin mengangkat potensi kisah-kisah rakyat di Indonesia seperti kisah Dewi Lanjar yang saya masukan dalam bab deskripsinya," kata Depenk.

Sosok Dewi Lanjar di Pantai Slamaran

Depenk mengatakan penelitian ritual pesugihan untuk skripsinya ini sudah berlangsung sejak Oktober 2021. Dia telah melakukan sesi wawancara dengan sejumlah narasumber.

"Jadi saya mendapat informasi dari pengalaman kawan sebagai bahan awal penelitian, itu Oktober 2021. Kemudian pekan ini akan penelitian ke lokasi," kata pria berkacamata kelahiran Karawang ini.

Lihat juga Video: Perancang Istana Negara Baru, Tak Mau Dibayar Malah Mau Menyumbang

[Gambas:Video 20detik]




Hambatan terberat selama melakukan penelitian mistis ini, kata Depenk, adalah bertemu dengan kuncen di lokasi ritual pesugihan.

"Jadi sebenarnya yang sangat sulit saya dapatkan itu informasi sumber utama, yakni kuncennya. Karena untuk bisa bertemu kuncen di Pantai Slamaran Pekalongan harus diperlukan izin ke berbagai kuncen di berbagai wilayah," ujarnya.

Depenk menambahkan bahwa dosen penguji membolehkannya untuk mengambil informasi selain dari kuncen. Depenk juga menjelaskan penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif deskriptif.

Dalam proses menuntaskan tugas akhir studinya, Depenk menyoroti soal komunikasi berkaitan praktik pesugihan. Tiga rumusan masalah yang disusunnya soal pengalaman komunikasi orang yang melakukan ritual pesugihan, makna dari komunikasi pesugihan, dan motif komunikasi dalam pesugihan.

"Jadi ada dua jenis komunikasi yang diajarkan, yakni komunikasi spiritual atau hubungan antara manusia dan Tuhan, serta komunikasi transendental yang berbicara antarhubungan manusia dengan setan atau semacamnya," ucap Depenk.

Tujuan skripsi ini, kata Depenk, untuk memberikan edukasi kepada masyarakat berkaitan praktik pesugihan di Indonesia. Selain itu, sebagai referensi pustaka.

"Saya berharap skripsi saya ini bisa menjadi bahan tambahan referensi dalam memperkenalkan tradisi mistik di Indonesia, jadi bukan hanya pantai selatan yang terkenal Nyi Roro Kidulnya, ternyata ada juga Dewi Lanjar dari pantai utara yang memang belum sangat dikenal masyarakat," tutur Depenk.

Simak berita selengkapnya di sini.

Halaman 2 dari 2
(lir/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads