.webp)
Dua pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK) beberapa hari lalu terlibat perkelahian di Bendungan Titab, Desa Ularan, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali. Kedua pelajar yang berkelahi gara-gara 'cinta segitiga' itu akhirnya sepakat berdamai.
"Kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut secara kekeluargaan," kata Kasi Humas Polres Buleleng AKP I Gede Sumarjaya dalam keterangannya dikutip detikcom, Minggu (20/2/2022).
Sumarjaya mengatakan kedua pelajar tersebut dimediasi oleh Kapolsek Seririt, Kanit Reskrim Polsek Seririt Bhabinkamtibmas, Bhabinsa, dan Perbekel (kepala desa) setempat, termasuk pihak sekolah, pada Jumat (18/2). Saat mediasi, kedua pelajar tersebut didampingi orang tua masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil mediasi juga dituangkan dalam surat pernyataan. Kedua pelajar tersebut berjanji tidak lagi mengulangi perbuatan serupa.
"Hasil mediasi dituangkan dalam surat pernyataan dengan disaksikan oleh pihak sekolah, perbekel, dan orang tua," jelas Sumarjaya.
Sebelumnya, video dua pelajar yang terlibat adu jotos di Bali viral di media sosial (medsos). Perkelahian dua pelajar tersebut terjadi di Bendungan Titab, di Desa Ularan, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali, Rabu (16/2), sekitar pukul 16.00 Wita.
"Perkelahian tersebut diduga adanya rasa cemburu karena cinta segitiga," kata Kapolsek Seririt Kompol Gede Juli dalam keterangannya yang diterima detikcom, Jumat (18/2).
Dalam video viral yang beredar, kedua pelajar tersebut berkelahi di tengah jalan Bendungan Titab. Dalam video terlihat perkelahian kedua pelajar tersebut disaksikan banyak orang.
Meski banyak orang yang menyaksikan perkelahian tersebut, tidak satu pun dari mereka yang mencoba melerai. Kedua pelajar itu pun tampak terus mencoba saling memukul dan menendang.
Simak juga Video: Perancang Istana Negara Baru, Tak Mau Dibayar Malah Mau Menyumbang
