"Karena kalau peralatan ini untuk mendeteksi data-data di bawah air besar kemungkinan dua-duanya bisa memanfaatkan itu, baik kepentingan pertahanan maupun kepentingan komersial," imbuhnya.
Benda mirip rudal yang ditemukan di Kepulauan Selayar diduga sensornya masih aktif. Benda tersebut diduga mengambil data-data di bawah laut Selayar yang dalam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada 18 Februari sekitar pukul 12.00, kami menerima serah-terima dari aparat TNI-Polri dan aparat camat dari Kepulauan Selayar. Kami menerima benda ini yang merupakan temuan Bapak Arifin, masyarakat nelayan di Pulau Selayar," jelasnya.
Dia mengatakan ada dua benda serupa yang ditemukan nelayan setempat. Benda pertama yang diserahkan berwarna hijau yang ditemukan pada 9 Februari 2022.
Sedangkan benda berwarna merah ditemukan sekitar 10 tahun yang lalu oleh masyarakat di Pulau Selayar juga. Dia menduga sensor kedua benda itu masih aktif.
Putu Alit menuturkan benda yang ditemukan ini memiliki kemampuan mendeteksi dan mengambil data-data yang dibutuhkan di bawah permukaan laut. Sehingga pihaknya menilai ada potensi ancaman.
"Sehingga kemungkinan-kemungkinan ke depannya kita harus lebih waspada karena memang perairan laut Selayar ini menjadi penting bagi kepentingan internasional karena memiliki kedalaman yang cukup tinggi. Di samping itu juga karena ada potensi-potensi ekonomi juga," bebernya.
(jbr/hri)