MMI Somasi Densus 88 & Kapolri

Penggerebekan di Wonosobo

MMI Somasi Densus 88 & Kapolri

- detikNews
Senin, 15 Mei 2006 11:14 WIB
Jakarta - Penggerebekan di Wonosobo, Jawa Tengah yang menewaskan Jabir dan Abdul Hadi mendapat protes keras Majelis Mujahidin Indonesia (MMI). Penggerebekan dinilai brutal karena menembak mati Jabir dan Abdul Hadi yang belum terbukti bersalah.MMI melakukan protes itu dengan mengirimkan somasi ke Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Senin (15/5/2006). Somasi diajukan Kepala Departemen Data dan Informasi MMI Fauzan Al Anshari.Fauzan menjelaskan, somasi ditujukan kepada Kepala Detasemen Khusus 88 Anti Teror Mabes Polri Brigjen Pol Bekto Suprapto dan Kapolri Jenderal Pol Sutanto.Dalam somasi itu, MMI juga memprotes penayangan penggerebekan tersebut di ANTV. "Penayangan operasi itu sangat vulgar. Tapi secara khusus kita tidak somasi TV itu. Kita akan somasi Kapolri dan Densus 88, kenapa sampai TV itu punya akses ke sana," kata Fauzan.Menurut Fauzan, penggerebekan itu sangat melukai perasaan umat Islam. Apalagi, kata Fauzan, tindakan polisi sangat diskriminatif terhadap umat Islam dalam penanganan kasus terorisme.Fauzan lantas membandingkan penanganan kasus terorisme dengan kasus Alex Manuputy dan Tibo cs dalam kasus Poso. Kasus terorisme terutama penggerebekan di Wonosobo menurut Fauzan, dilakukan di luar prosedur hukum."Reaksi Densus 88 berlebihan (terhadap Jabir dan Abdul Hadi). Sementara para koruptor dan manipulator justru dihormati dan dimuliakan dengan diantar ke istana," protes Fauzan.MMI juga menyampaikan tuntutan pembubaran Densus 88. Ia juga meminta Mabes Polri mengusut secara tuntas dan menindak tegas oknum polisi yang melakukan penembakan terhadap Jabir dan Abdul Hadi."Densus 88 harus menjelaskan kasus itu kepada masyarakat dan minta maaf kepada umat Islam," kata Fauzan.Apabila tuntutan itu tidak diindahkan, maka MMI akan melakukan gugatan secara hukum.Dari Mabes Polri, Fauzan akan mendatangi Komisi III DPR untuk menyampaikan somasi kepada Kapolri yang tengah melakukan rapat kerja dengan DPR.Pada 29 April lalu, polisi menggerebek rumah kontrakan di Desa Binangun, Wonosobo. Jabir dan Abdul Hadi tewas tertembak. Sementara Solahudin dan Mustafirin ditangkap. Polisi menyatakan keempat orang itu merupakan kaki tangan gembong teroris Noordin M Top. (iy/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads