Pasangan Palestina-Israel Dilarang Tinggal di Israel

Pasangan Palestina-Israel Dilarang Tinggal di Israel

- detikNews
Senin, 15 Mei 2006 05:58 WIB
Jakarta - Warga Palestina yang menikah dengan warga Israel keturunan Arab, terancam tercerai berai. Mahkamah Agung Israel melarang mereka tinggal di Israel. Alasannya, banyak yang dianggap terlibat dalam aksi teror.Pemerintah Israel dituding bersifat rasis dan hendak membatasi jumlah orang Arab di Israel. Namun pemerintah mengaku memiliki bukti beberapa warga Tepi Barat Palestina yang menikah wanita Arab Israel, terlibat dalam aksi-aksi teror.Majelis hakim yang terdiri dari 11 hakim agung mencoba mempertahankan Israel dengan identitas Yahudi dan berhadapan dengan minoritas Arab yang cukup banyak. Jawabannya ternyata tidak terlalu tegas. Voting 11 hakim menunjukkan hasil 6-5. Mereka menutuskan melarang wanita Palestina dibawah 25 tahun dan pria Palestina dibawah 35 tahun, tinggal di Israel bersama pasangan Arab Israel mereka.Pelarangan ini sebenarnya mulai diperkenalkan tahun 2002. Aturan ini dipercaya berhasil menahan ribuan warga Palestina dari Tepi Barat dan Gaza untuk pindah ke Israel.Aturan ini diterapkan setelah warga Palestina yang telah memperoleh kewarganegaraan Israel menjadi pelaku bom bunuh diri di sebuah restoran di Haifa tahun 2002. Aksinya menewaskan 14 orang di restoran tersebut."Ini adalah masa yang kelam bagi negara Israel, keluarga saya, dan banyak keluarga lainnya," ujar Murad el-Sana, pengacara Arab Israel yang menikah dengan wanita Palestina dari Tepi Barat, seperti dilansir AP, Senin (15/5/2006).Menteri Kehakiman Haim Ramon dari Partai Kadima adalah salah satu yang mendukung aturan ini. "Aturan ini diundangkan ketika beberapa orang yang telah mendapat kewarganegaraan Israel melalui unifikasi keluarga, justru menjadi pelaku serangan teror," jelasnya.Pelarangan ini juga mengakhiri ketakutan mayoritas Yahudi yang terancam dengan peningkatan jumlah populasi warga Arab Palestina yang meningkat di Israel. Hampir 20 persen dari 7 juta penduduk Israel adalah orang Arab. Mahkamah Agung Israel memiliki reputasi mendukung HAM bagi warga Palestina. Namun, untuk isu-isu terkait dengan keamanan, mereka bersikap lain. (fay/)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads