Sejarah Cap Go Meh sebenarnya seperti apa ya? Hari ini tepat 15 hari setelah tahun baru Imlek atau yang biasa dikenal dengan Cap Go Meh.
Mengutip jurnal berjudul 'Perjalanan Multikultural dalam Sepiring Ketupat Cap Go Meh' yang ditulis oleh Listya Ayu dan Ayu Indah Wardhani dari FIB Universitas Indonesia, sejarah Cap Go Meh sudah ada sejak beratus tahun yang lalu.
Tradisi Cap Go Meh sudah ada sejak era Dinasti Han di abad 2 M. Tradisi ini kemudian terbawa ke Indonesia lewat akulturasi dari masyarakat Tionghoa peranakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perayaan cap go meh secara harfiah adalah perayaan pada malam ke-15 dalam rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek (Sincia).
Sejarah Cap Go Meh: Asal Istilah
Menilik sejarah Cap Go Meh, istilah Cap Go Meh berasal dari dialek bahasa Hokkian yang berarti malam ke-15. Cap Go Meh lebih populer di Indonesia, Singapura dan Malaysia.
Sedangkan di China Sendiri, Cap Go Meh adalah puncak perayaan Tahun Baru Imlek. Oleh Karena itu, perayaannya lebih bersifat sosial dan 'pesta rakyat'. Contohnya seperti kegiatan berpawai, arak-arakan pertunjukan barongsai di jalan hingga menyalakan lampion sebagai dekorasi kota.
Sejarah Cap Go Meh: Tradisi Makan Bersama
Selain pesta rakyat dengan lampion, Cap Go Meh atau yang dikenal di China dengan Festival Yuan Xiao Festival, juga dirayakan di lingkungan keluarga dengan tradisi makan bersama.
Makanan khasnya adalah Yuan Ziao (bahasa Mandarin) atau ronde. Ronde adalah bola-bola yang terbuat dari beras ketan dan dimakan bersama kuah gula dan rempah-rempah.
Sedangkan di Indonesia, Cap Go Meh biasanya dirayakan dengan makan ketupat Cap Go Meh. Ada makna terkait Cap Go Meh dan makan ketupat.
Setelah sejarah Cap Go Meh diulas, simak arti makan lontong Cap Go Meh di halaman selanjutnya.