Kondisi di Ukraina semakin panas beberapa hari belakangan setelah kabar Rusia yang berencana melakukan invasi. Dubes RI untuk Ukraina Ghafur Dharmaputra mengatakan kondisi di Ukraina saat ini masih relatif kondusif.
"Kami di KBRI dan para WNI di Ukraina dalam keadaan sehat walafiat. Hingga saat ini, kondisi di Ukraina relatif masih kondusif," kata Ghafur saat dihubungi detikcom, Selasa (15/2/2022).
Ghafur tidak membantah adanya suasana memanas seperti yang diberitakan di perbatasan Rusia dan Ukraina. Namun dia menegaskan keadaan Kota Kyiv sampai saat ini masih aman dan tenang tanpa penjagaan berarti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang yang ramai diberitakan adalah latihan militer di utara antara Rusia dan Belarusia, dan latihan AL Rusia di Laut Hitam. Keadaan Kota Kyiv aman dan tenang, tidak ada penjagaan yang berarti," ucapnya.
Meski Kota Kyiv masih relatif aman, Ghafur menyebut pihak KBRI tetap melakukan langkah kontingensi dan komunikasi dengan para WNI untuk mendapat perlindungan. Selain itu, jika situasi dan kondisi memburuk, Ghafur memastikan akan ada evakuasi terhadap WNI yang berada di Ukraina.
"KBRI sudah jalin komunikasi dengan para WNI dan mendata mereka sebagai bagian dari perlindungan WNI. KBRI memiliki Rencana kontingensi, termasuk evakuasi, sekiranya sikon memburuk dan mengancam keselamatan jiwa," ujarnya.
Simak selengkapnya prediksi Rusia serang Ukraina di halaman berikutnya.
Rusia Diprediksi Invasi Ukraina 16 Februari
Untuk diketahui, sejumlah negara Barat mulai mengevakuasi warga negaranya dari Ukraina. Bukan tanpa alasan. Pasalnya, belakangan laporan intelijen Amerika Serikat (AS) mengindikasikan Rusia berencana menginvasi Ukraina pada Rabu (16/2) pekan ini.
Namun para pejabat senior AS mengaku tidak bisa mengkonfirmasi laporan itu meski menegaskan akan berupaya mencegah 'serangan mendadak' dengan membagikan informasi soal rencana Rusia.
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, berulang kali menegaskan invasi Rusia bisa dilakukan kapan saja. Sementara Presiden Joe Biden menyatakan akan mendukung Ukraina setelah invasi apa pun dan membela wilayah aliansi NATO.
"Kita tidak bisa memprediksi harinya dengan tepat, tapi kita sekarang telah mengatakan untuk beberapa waktu bahwa kita berada dalam jendela waktu, dan invasi bisa dimulai--sebuah aksi militer besar bisa dimulai--oleh Rusia di Ukraina kapan saja sekarang," ujar Sullivan saat ditanya soal indikasi invasi pada Rabu (16/2) mendatang.
"Itu termasuk minggu depan sebelum Olimpiade berakhir," imbuhnya kepada program CNN, 'State of the Union'.
"Kita akan mempertahankan setiap inci wilayah NATO, setiap inci wilayah Article Five, dan Rusia kami pikir memahami sepenuhnya pesan tersebut," ucap Sullivan dalam wawancara terpisah dengan program CBS, 'Face the Nation'.