Luhut Izinkan Jalan-jalan Asal Sudah Vaksin, Pakar Bicara Risiko

Luhut Izinkan Jalan-jalan Asal Sudah Vaksin, Pakar Bicara Risiko

Matius Alfons - detikNews
Selasa, 15 Feb 2022 05:15 WIB
Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman (dok pribadi)
Foto: Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman (dok pribadi)
Jakarta -

Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan mempersilakan masyarakat yang sudah divaksin, dibooster dan tak ada komorbid untuk jalan-jalan. Epidemiolog Dicky Budiman menyebut virus Corona, terlebih varian Omicron, tetap beresiko.

"Ya tentunya bicara resiko ya tetap ada, apa lagi ini bicara Omicron ya, jadi bicara juga resiko adalah juga bergantung seberapa besar kita bisa memastikan orang lain juga dalam kondisi yang sama (sudah vaksin dan booster). Bahwa yang ada dan mobile atau beraktivitas di luar rumah juga orang-orang itu sudah divaksin lengkap dan dalam durasi protektif," kata Dicky saat dihubungi, Senin (14/2/2022).

"Jadi bukan hanya lengkap saja, tapi sudah, atau masih dalam durasi tidak lebih dari 7 bulan sejak dosis kedua, atau dia sudah dibooster. Nah seberapa bisa kita bisa yakinkan itu? Ini yang jadi pertanyaan," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian Dicky juga berbicara terkait keamanan setiap lokasi yang dikunjungi masyarakat pastinya berbeda seperti ventilasi dan sebagainya. Selain itu, dia juga mengingatkan bahwa vaksinasi dosis kedua saat ini bahkan belum mencapai 80 persen.

"Termasuk juga di sini bahwa gimana kita bisa memastikan di semua tempat, semua setting kualitas ventilasi, sirkulasi udara diperbaiki, adanya protokol yang dipatuhi. Vaksinasi tidak mungkin 100 persen tapi setidaknya mayoritas itu ya di atas 80 persen lah, itu namanya mayoritas yang aman. Ini menjadi catatan dan tentu yang belum bisa kita jawab saat ini," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Dicky pun meyakini vaksinasi dosis kedua di Indonesia juga belum mencapai 80 persen. Karena itu, dia menyarankan jika memang harus jalan-jalan maka harus tetap mempertimbangkan potensi paparan hingga kedisiplinan menjaga prokes.

"Sehingga kalau mau jalan-jalan pastikan kemana, dengan siapa, dan gimana resiko atau yang bersangkutan itu sendiri secara pribadi terhadap potensi paparan. Bukan cuma masalah vaksinasi tapi dia kemampuan mematuhi dan selalu menjaga kedisiplinan juga menjadi pertimbangan termasuk dengan siapa tadi bepergian," ujarnya.

Simak video 'Hasil Evaluasi PPKM Pekan Ini, Berikut Rangkumannya':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Namun demikian, Dicky memahami yang dimaksud pemerintah bahwa tidak bisa untuk saat ini memaksa orang untuk tetap di rumah. Dia menyarankan masyarakat tetap mempertimbangkan penilaian resiko pribadi masing-masing jika ingin berpergian ke luar.

"Tentu dengan masa ini kita nggak bisa melarang orang terus di rumah, tapi yang disebut dengan self risk assessment atau penilaian resiko pribadi ini menjadi penting, dan ini perlu literasi, perlu penguatan literasi dari pemerintah sendiri ke masyarakat sehingga bisa sendiri menilai resikonya," tuturnya.

Luhut Persilakan Jalan-jalan

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan warga yang sudah disuntik vaksin Corona atau COVID-19 secara lengkap tetap bisa beraktivitas seperti biasa. Dia mengatakan kasus meninggal akibat Corona mayoritas terjadi pada orang yang belum divaksinasi.

Luhut meminta warga tak perlu khawatir berlebihan. Dia mengatakan orang-orang yang sudah divaksinasi COVID-19 secara lengkap dan tidak punya penyakit bawaan tetap bisa jalan-jalan.

"Kalau memang dia sudah divaksin, sudah dua kali, sudah booster, tidak ada komorbid, ya, jalan-jalan saja. Nggak ada yang perlu dikhawatirkan berlebihan," ucap Luhut.

Dia menyebut belum ada rencana pengetatan pengawasan aktivitas warga. Menurutnya, pemerintah malah sedang berupaya melakukan pelonggaran.

"Tapi dengan monitoring yang ketat," ucap Luhut.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads