Jakarta -
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut angka kasus Corona harian saat ini yang hampir menyentuh puncak gelombang kedua pada 15 Juli 2021 sudah sesuai perkiraan. Kasus harian Corona pada 12 Februari kemarin mencapai 55.209 kasus.
"Pandemi COVID-19 di Tanah Air, sesuai perkiraan, tengah menanjak dengan angka positif harian mendekati puncak kasus seperti bulan Juli tahun lalu," tulis Jokowi melalui akun Instagram resminya, Minggu (13/2/2022).
Jokowi mengatakan virus Corona varian Omicron memang memiliki tingkat penularan yang tinggi. Hanya, varian Omicron tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah jika dibandingkan dengan varian Delta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Varian Omicron yang menyebar kali ini memiliki tingkat penularan yang tinggi, tetapi tingkat fatalitasnya lebih rendah dibandingkan varian Delta," tuturnya.
Pemerintah sebelumnya menyebut puncak Corona varian Delta atau puncak gelombang kedua Corona di Indonesia adalah pada 15 Juli 2021. Jika merunut balik pada tanggal itu, kasus Corona mencapai 56.757 kasus.
Dirangkum detikcom, berikut ini kilas balik kasus Corona di Indonesia hingga puncak kasus 15 Juli 2021.
Lihat Video: Update Covid-19 RI 13 Februari: Tambah 44.526 Kasus, Meninggal 111 kasus
[Gambas:Video 20detik]
3 Juli 2021
Akibat kasus Corona yang terus melonjak, Presiden Jokowi resmi memberlakukan PPKM darurat. PPKM darurat berlaku pada 3-20 Juli 2021 di Jawa dan Bali. Semua diwajibkan memakai masker. Aparat melakukan penyekatan di sejumlah titik.
15 Juli 2021
Indonesia mencatatkan rekor 56.757 kasus baru COVID-19 pada Kamis (15/7/2021). Tercatat total pasien aktif saat itu ada sebanyak 480.199 orang.
Dalam konferensi pers yang digelar pada hari yang sama, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan virus Corona varian Delta yang sudah mendominasi Pulau Jawa jauh lebih dahsyat dari varian sebelumnya, yakni Alpha. Luhut juga mengungkapkan varian Delta ini tidak bisa dikendalikan. Namun, Luhut menyatakan pemerintah sudah mengetahui apa yang perlu dilakukan.
Luhut menjelaskan bahwa varian Delta tak hanya menyerang Indonesia. Varian Delta, lanjutnya, juga membuat kasus COVID-19 melonjak di negara lainnya, seperti Inggris, Malaysia, Belanda, Amerika Serikat, dan Thailand. Luhut lantas menyampaikan bahwa varian Delta merupakan varian yang tidak bisa dikendalikan.
"Nah ini saya mohon supaya kita paham, bahwa varian Delta ini varian yang tidak bisa dikendalikan," kata Luhut dalam konferensi pers virtual, Kamis (15/7/2021).
Luhut mengatakan varian Delta jauh lebih menular. Menurut studi, lanjutnya, varian Delta 6 kali lebih menular dari varian Alpha.
"Varian Delta ini, menurut yang saya baca, itu lebih hampir atau sekitar 6 kali lebih cepat dari varian Alpha. Atau PSBB 1 dengan PSBB 2," kata dia.
20 Juli 2021
Presiden Jokowi mengumumkan bahwa PPKM darurat COVID-19 diperpanjang hingga 25 Juli 2021.
21 Juli 2021
Pemerintah mengganti istilah PPKM darurat menjadi PPKM level 3-4. Penggantian istilah ini tertuang dalam Instruksi Mendagri Nomor 22 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali itu diteken Mendagri Tito Karnavian pada Selasa (20/7/2021). Aturan itu berlaku mulai 21 Juli hingga Minggu, 25 Juli 2021.
22 Juli 2021
Kasus Corona di Indonesia menembus 3 juta kasus. Tambahan 49.509 kasus baru membuat total kumulatif kasus COVID-19 berjumlah 3.033.339 kasus.
Agustus
Kasus Corona di Indonesia sudah mulai melandai.
Cerita Luhut soal Puncak Varian Delta Juli 2021
Luhut mengklaim puncak kasus terjadi pada 15 Juli 2021. Saat ini disebutkan telah terjadi penurunan hingga 59,6 persen.
"Dari data yang didapat, penurunan telah terjadi hingga 59,6 persen dari puncak kasus di tanggal 15 Juli 2021 lalu," kata Luhut dalam konferensi pers yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (9/8/2021).
Luhut juga pernah bercerita soal kesannya saat ditunjuk Jokowi untuk menangani COVID-19. Dia bilang saat diberikan tugas sejak akhir Juni sebagai Koordinator PPKM dia sempat merasa takut dengan kondisi yang ada di tengah masyarakat.
Saat itu menurutnya, kondisi Indonesia sangat mencekam karena lonjakan kasus COVID-19 akibat varian delta. Dia bilang kondisi jadi mencekam karena COVID-19 mengamuk dan seakan-akan tidak bisa dikendalikan.
"Waktu diperintah Pak Presiden di Juni akhir untuk tangani Delta Variant ini, keadaan itu cukup mencekam menurut saya. Karena kondisi ini seperti tidak terkendali," ungkap Luhut saat memberi arahan dalam acara Grand Launching Gernas BBI Kalimantan Timur secara virtual Selasa (12/10/2021).
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini