Pengamat militer dan intelijen, Susaningtyas Kertopati, memuji langkah Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI membeli jet tempur Amerika Serikat dan Prancis. Hal ini dinilai sebagai strategi jitu membangun kekuatan TNI.
"Pembelian pesawat tempur dari berbagai negara, seperti dari Prancis dan Amerika Serikat, merupakan strategi yang jitu untuk mengimplementasikan balancing of power pada tataran regional dan global," ujar Susaningtyas, dalam keterangannya, Minggu (13/2/2022).
Menurut wanita yang akrab disapa Nuning ini, pembelian alat utama sistem senjata (alutsista) dari negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB dianggap memiliki dampak penangkalan yang tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak semua negara bisa membeli meskipun anggarannya memadai. Kedua negara, baik Prancis maupun Amerika Serikat, pasti memiliki kalkulasi yang akurat dalam memproyeksikan kebijakan luar negeri masing-masing," ucap Nuning.
![]() |
Nuning menilai urgensi pembelian pesawat tempur sangat dipengaruhi situasi yang dihadapi setiap negara. Pembelian alutsista, terang Nuning, tidak bisa disamakan dengan pembelian barang-barang umum karena membutuhkan proses dan waktu yang lama.
"Ditambah tingkat kepercayaan yang tinggi dari negara penjual kepada negara pembeli. Kemhan RI sangat gesit melihat peluang yang ada," ucapnya.
Selain kekuatan udara, Nuning meminta Kemhan RI juga memperhatikan kekuatan laut. Ada sejumlah aspek yang perlu diremajakan.
"Selain pesawat tempur, maka kapal frigat dan kapal selam merupakan alutsista yang harus segera dilaksanakan peremajaan dan modernisasi," imbuh Nuning.
"Selain peremajaan alutsista, maka penggunaan teknologi unmanned system diyakini bisa lebih andal dengan biaya pengadaan yang bisa saja lebih murah," jelasnya.
Nuning menambahkan penting bagi Kemhan RI untuk memberikan peran lebih penggunaan unmanned system. "Apalagi dalam menghadapi ancaman cyber, maka unmanned system merupakan salah satu alternatif yang banyak dipilih negara-negara superpower," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Indonesia memborong puluhan jet tempur generasi 4,5 Dassault Rafale dari Prancis. Pada awal kontrak, Indonesia memboyong 6 pesawat Dassault Rafale.
Selain itu, Indonesia telah sepakat membeli jet tempur F-15 dari Amerika Serikat. Ada 36 jet tempur buatan Boeing AS serta alutsista lainnya senilai US$ 14 miliar yang disetujui Kamis (10/2) kemarin.
Simak Video: Melihat Manuver Jet Tempur Dassault Rafale yang Dibeli Prabowo dari Prancis