PT. Huma Indah Mekar berhasil mengembangkan varietas padi gogo yang ditanam di tanah minim kadar air. Ketua Umum DPP Golkar, Airlangga Hartarto pun menghadiri acara Panen Perdana Tanaman Padi Gogo pada Proyek Penelitian Padi Gogo di Tulang Bawang Barat, Lampung. Dalam kesempatan ini, ia mengapresiasi PT. Huma Indah Mekar yang telah mengembangkan varietas padi gogo.
Menurutnya, proyek tersebut telah berkontribusi terhadap penyediaan pangan bagi bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Lampung. Terlebih pengembangan padi gogo ini memanfaatkan teknologi dan uji coba sehingga varietas gogo ini diharapkan dapat didorong, terutama di lumbung-lumbung pangan yang airnya terbatas.
"Harapan saya semoga varietas ini dapat dibudidayakan di lahan-lahan kering di seluruh Indonesia, sehingga meskipun banyak alih fungsi lahan produktif menjadi pemukiman, kita hari ini optimistis bahwa varietas gogo ini dapat tumbuh dan berkembang di lahan kering seperti halnya eks lahan perkebunan," kata Airlangga dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Airlangga menyampaikan, ke depan, Indonesia bahkan dunia, akan menghadapi tantangan sektor pertanian berupa perubahan iklim. "Kita dapat informasi, bahwa ke depan iklim ini akan lebih kering dibandingkan dengan dua tahun terakhir, sehingga pemerintah akan berhati-hati menghadapi ini," kata Airlangga.
Meski demikian, ia mengatakan pemerintah akan terus mendorong program pasca panen di sektor pertanian, terutama padi. "Efisiensi dari pasca panen ini akan meningkatkan nilai tukar petani," tambah Airlangga.
Menko Perekonomian RI ini juga menyampaikan, saat ini nilai tukar petani (NTP) sudah berada di atas 100 persen. Bahkan, pada Januari 2022 tercatat sebesar 108,67 atau naik 0,3 persen dibanding bulan sebelumnya. Menurutnya, hal Ini menunjukkan petani telah menikmati keuntungan dari hasil produksi mereka.
Untuk meningkatkan efisiensi pertanian, kata Airlangga, pemerintah akan merevitalisasi 18 ribu rice mill unit dari 180 ribu rice mill unit yang ada. Ia berharap upaya ini akan membuat yield dari pada pertanian terus naik. Apalagi panen yang menggunakan mekanisasi itu juga diperlukan di luar Jawa.
Soal persoalan pertanian di Indonesia, Airlangga menilai masyarakat saat ini memiliki lahan yang minim, misalnya di Jawa kurang dari setengah hektar. Sementara di luar Jawa rata-rata lahan yang dimiliki sekitar 2 hektare dan petaninya terdapat 12 juta orang.
Airlangga pun mengatakan perekonomian di Sumatera saat ini positif. Selain dari pertanian, peningkatan ini disebabkan oleh kondisi perkebunan harga sawit dan karet yang sudah lebih baik.
"Sekarang harga sawit per TBS-nya sudah mencapai di atas tiga ribu rupiah, dibandingkan pada 2019 lalu masih di kisaran 900-1000 rupiah. Ini semua terjadi karena kebijakan pemerintah," katanya.
Airlangga juga mengapresiasi Lampung yang kini menjadi penghasil padi terbesar kelima di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, produksi padi Lampung Tahun 2021 sebesar 2.472.587 ton Gabah Kering Giling (GKG) dan mempunyai share sebesar 4,47% terhadap produksi nasional 55.269.619 ton GKG dengan produktivitas 50,40 kw/ha. Tak hanya itu, ia pun memuji lahan pertanian yang menguning di Lampung.
"Seperti tanaman padi, kalau ditanam hasilnya berwarna kuning. Saya sering mendampingi Pak Presiden, di berbagai tempat, kita tanam jagung, benihnya macam-macam warna, tapi kalau panen kok kuning juga," pungkasnya.
Diketahui, acara ini juga dihadiri Gubernur Lampung Arinal dan Ketua Dewan pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie.
Simak juga 'Ada Bendungan Baru, Jokowi Ingin Petani di Jatim Panen Padi 3 Kali Setahun':