Tiga pria yang diduga preman melakukan pungutan liar (pungli) dan menganiaya sopir truk di Medan akhirnya ditangkap polisi.
"Pada Kamis (10/2), personel Reskrim Polsek Percut Sei Tuan mengamankan 3 orang pelaku pengutipan liar (premanisme) yang viral di Media Sosial di Pergudangan PT Intan, Desa Medan Estate Kecamatan Percut Sei Tuan," kata Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Agustiawan dalam keterangannya, Jumat (11/2/2022).
Dijelaskannya bahwa kejadian itu berawal saat korban (sopir) mengantarkan barang ke pergudangan tersebut pada Senin (7/2). Sesampai di lokasi, pelaku berinisial BA menawarkan untuk menurunkan barang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dan oleh pihak korban, melarang pelaku untuk menurunkannya dan korban memberi uang sebesar Rp 10 ribu. Akan tetapi, BA tidak terima dan meminta Rp 20 ribu.
"Selanjutnya terjadi keributan dan pelaku BA memanggil temannya 2 orang, yakni PR (17) dan DS (18) untuk mendampingi dirinya," sebut Agus.
Setelah itu, para ketiganya diboyong ke polsek untuk dilakukan pemeriksaan. Ketiga pelaku mengaku sebagai buruh harian lepas di pergudangan tersebut.
"Selanjutnya pelaku membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi. Dan kepada pengelola pergudangan PT. Intan diingatkan untuk mengarahkan anggotanya agar tidak melakukan perbuatan yang melanggar hukum," sebut Agus.
Sebelumnya dilihat detikcom, Kamis (10/2/2022), di dalam video terlihat ada tiga orang preman yang melakukan pungli. Dua orang menggunakan topi, satu tidak.
Seorang preman yang tidak menggunakan topi inilah yang menendang sopir. Sementara dua orang rekannya menonton di belakang.
Preman yang menggunakan topi ini juga melihat aksinya sedang direkam. Dia meminta agar video aksi itu dihapus.
"Kau hapus itu," kata pria itu.
Pengunggah video menyebut peristiwa itu terjadi di pergudangan yang berada di Medan Tembung, Medan. Preman itu disebut meminta uang Rp 30 ribu.
"Tolong diamankan pungli di pergudangan Tembung Intan. SPSI meski tiga kali bayar dengan nilai Rp 30 ribu, beda orang yang minta. Terutama yang tiga orang ini ganti-ganti minta," demikian narasi di dalam video.
(dhm/mud)