Polisi menurukan lima drone liar yang berkeliaran di kawasan Sirkuit Mandalika. Lima unit drone tersebut diturunkan secara paksa menggunakan alat bantu berteknologi bernama anti-drone jammers.
"Sesuai aturan yang telah disepakati pihak ITDC dan pihak terkait lainnya, drone liar atau ilegal yang tanpa izin dari pihak penyelenggara MotoGP tidak diperbolehkan terbang, ditakutkan mengganggu jalannya race," kata KabidHumas Polda NTB Kombes Artanto, seperti dilansir Antara, Jumat (11/2/2022).
Artanto mengatakan pihaknya sudah mengimbau dan melakukan pembinaan terkait larangan penggunaan drone ilegal di sana. Dia menegaskan polisi tidak akan segan menurunkan paksa drone ilegal yang masih berkeliaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebelumnya kami sudah imbau dan bina mereka untuk jangan melakukan hal itu. Apabila dilakukan lagi, kami akan melakukan tindakan," ujarnya.
Artanto menyampaikan alat anti drone jammers ditempatkan di sekitar Sirkuit Mandalika bersama dengan tim siaga dari Korps Brimob Polri. Alat tersebut dapat mendeteksi keberadaan drone yang terbang dengan jarak 2 kilometer di sekitar areal sirkuit.
"Jadi kami dari kepolisian akan terus melakukan patroli drone," ucapnya.
Dia pun mengingatkan bahwa penerbangan drone kini sudah memiliki dasar hukum. Hal itu sesuai yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan.
"Dalam aturan tersebut, ada sanksi hukum pidana dan denda bagi yang melanggar," katanya.
Selain larangan kepada warga, ITDC juga telah meminta tim pengamanan dari TNI-Polri untuk tidak menerbangkan drone, kecuali ada izin dari pihak penyelenggara.
(dek/dek)