Agung

Kolom Hikmah

Agung

Aunur Rofiq - detikNews
Jumat, 11 Feb 2022 08:00 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Perlakuan orang-orang Islam terhadap orang-orang non muslim yang hidup dalam wilayah kekuasaan Islam telah dijamin keamanannya. Politik Islam selalu menjamin hak-hak masyarakat bukan Islam. Orang-orang bukan muslim ini disebut Ahl-ul-Zimmah. Mereka mempunyai persetujuan dengan orang-orang Islam yang mana tanggung jawab kehidupannya dan hak miliknya dijamin oleh negara Islam.

Muhammad Rasulullah ketika mendirikan negara kota Madinah, memberlakukan sistem pemberian hak-hak sipil kepada orang-orang bukan Islam. Pemerintahan Rasulullah adalah pemerintahan realistis yang menjamin kepentingan kaum minoritas seperti perlakuan yang baik terhadap orang-orang Yahudi dan Kristen. Ia menciptakan suasana yang sehat bagi perkembangan spiritual dan material bagi kelompok agama ( non Islam ) yang hidup dalam pemerintahannya. Dimana semua masyarakat dapat menikmati perdamaian, maka Rasulullah mengeluarkan apa yang dikenal sebagai Piagam Nabi / Piagam Madinah.

Perjanjian yang dibuat dihormati baik dalam perkataan dan perbuatan. Bagi penduduk yang bukan Islam, mereka mempunyai hak-hak mereka sendiri. Disini Rasulullah telah mengambil keputusan yang bersejarah untuk menghapuskan ketidaksamaan sosial. Khususnya melindungi kepentingan dan perasaan religius orang-orang Kristen. Tahun keenam Hijrah merupakan tahun emansipasi bagi kaum Kristiani. Pada tahun tersebut Rasulullah memberikan piagam yang termasyur kepada para Pendeta Biara St. Catherine. Dalam dokumen itu Rasulullah menjamin umat Kristen akan hak-hak istimewa dasar serta fasilitas-fasilitas lainnya. Kaum muslimin dilarang untuk melakukan pelanggaran dengan sangsi hukuman. Rasulullah sendiri yang melakukan pengawasan agar orang-orang Kristen dilindungi terhadap ketidakadilan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tempat ibadah kaum Kristen dan tempat suci lainnya tidak boleh dibongkar dan digantikan untuk pemukiman maupun masjid. Kaum Muslimin diperintahkan untuk bekerjasama dengan orang-orang Kristen, jika ada yang memerlukan bantuan untuk perbaikan gereja atau biara, atau ada sesuatu kebutuhan yang lain menyangkut agama mereka, kaum Muslimin harus membantu. Begitulah tuntunan Rasulullah dalam memperlakukan orang-orang non muslim dalam wilayah pemerintahannya. Jika kita teliti dalam Piagam Madinah tidak ada satu pasalpun yang mengakibatkan ketidakadilan. Perlakuan ini bukan dimaksudkan sebagai pancingan untuk menarik pemeluk-pemeluk Islam yang baru, melainkan untuk memberikan contoh bahwa perjanjian seseorang dengan orang lain haruslah jujur. Rasulullah telah menghapuskan ketidakadilan dan ketidaktoleransian, ini telah membuka bab baru dalam sejarah dunia. Harus kita akui bahwa dalam menjalankan politik tingkah laku terhadap orang-orang bukan Islam, dalam masa permulaan pemerintahan negara telah memberikan sumbangan yang penting terhadap sejarah hak-hak manusia.

Kisah cara Rasulullah berurusan dengan dengan orang-orang bukan Islam, haruslah membawa kebenaran dan merupakan berkah bagi semua. Seorang aktivis muslim kelahiran Yangoon, Burma thn 1912 dan meninggal 1997. Dia adalah, Inamullah Khan yang pengasas dan bekas setia usaha agung Kongres Muslim Dunia Modern di Karachi, Pakistan. Dia mengabdikan hidupnya untuk bekerja tanpa lelah memajukan perdamaian di kalangan umat Islam, Kristian, dan Yahudi. Dia mengatakan, " Jika Muhammad Rasulullah datang sebagai ancaman bagi kaum monopoli yang sedikit jumlahnya, Ia datang sebagai berkah bagi jutaan orang lainnya, yaitu orang-orang yang terusir, dirampas warisannya serta orang yang terlantar, membanting tulang dan yang tertindas.

ADVERTISEMENT

Ia datang untuk memberikan hak-hak istimewa kepada orang-orang yang tidak mempunyai hak, yang haknya tidak diakui. Ia memberikan perisai dan perlindungan bagi yang lemah, yang miskin, yang sengsara dan tertindas, ya, kepada mereka semua yang tertindas dan ditindas oleh yang berkuasa."

Keagungan sifat Muhammad Rasulullah ada pada kenyataan, dan telah dijelaskan pada al-Quran surah al-Fath ayat 28, "Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi". Sementara orang lain datang mengajarkan rahasia-rahasia persatuan nasional, Ia ( Muhammad ) justru menguraikan kebenaran sebagai kesatuan fundamental untuk semua bangsa menuju kesejahteraan seluruh umat manusia. Kenyataan tuntunan Rasulullah ini telah di salah artikan para penulis barat, dan mereka telah mengingkari sejarah otentik tentang tata pemerintahan negara Islam yang pertama. Oleh karena itu para pemimpin muslim hendaknya bisa menjadi cerminan yang sebenarnya tentang ajaran Islam. Hal ini akan mengurangi fitnah dan antipati terhadap Islam. Alhamdulillah dewasa ini telah berbondong-bondong kaum teknokrat, cerdik pandai, kelas menengah di beberapa negara maju tertarik dan mempelajari Islam. Ini membuktikan bahwa fitnah telah terkikis dan beberapa kalangan telah membuktikan kebenarannya.

Demikianlah, era Rasulullah Saw. telah mencerminkan era persatuan, usaha, dan pendirian bangunan umat yang mewarnai kehidupan politik dan mewujudkan bangunan masyarakat yang ideal untuk menjadi teladan bagi generasi mendatang. Sistem yang telah dibangun Rasulullah Saw. dan kaum mukminin di Madinah ini, Jika dilihat sisi praktis dan diukur dengan variabel-variabel politik di masa modern ini, maka tidak disangsikan lagi sistem tersebut merupakan sistem politik par excellence.

Beberapa penulis barat mulai memberikan pernyataan dengan jujur seperti:

1. Dr.V. Fitzgerald berkata, " Islam bukanlah semata agama (a religion), namun juga merupakan sebuah sistem politik (a political system). Meskipun pada dekade terakhir ada beberapa kalangan umat Islam yang mengklaim sebagai kalangan modernis, yang berusaha memisahkan kedua sisi itu ( agama dan politik ), namun seluruh gugusan pemikiran Islam dibangun di atas fondasi kedua sisi itu dan saling bergandengan dengan selaras dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain."

2. Dr. Schacht berkata, " Islam lebih dari sekedar agama: ia juga mencerminkan teori-teori perundang-undangan dan politik. Dalam ungkapan yang lebih sederhana, ia merupakan sistem peradaban yang lengkap, mencakup agama dan negara secara bersamaan."

Demikian keagungan sikap yang ditunjukkan Muhammad Rasulullah Saw. dalam membangun negara kota Madinah. Beliau membangunkan negara kota yang berkembang pesat dalam kurun kurang lebih 10 tahun telah menyebar sampai jazirah Arab. Inilah teladan untuk para pemimpin muslim global dan semoga para pemimpin muslim negeri ini bisa meneladaninya.


*Aunur Rofiq
Sekretaris Majelis Pakar DPP PPP 2020-2025

Ketua Dewan Pembina HIPSI ( Himpunan Pengusaha Santri Indonesia)
Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggungjawab penulis. (Terimakasih - Redaksi)

(erd/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads