YLBHI Kritik Narasi Pemerintah: Seolah Tak Ada Apa-apa di Wadas

YLBHI Kritik Narasi Pemerintah: Seolah Tak Ada Apa-apa di Wadas

Isal Mawardi - detikNews
Kamis, 10 Feb 2022 16:26 WIB
TNI-Polisi kawal pengukuran lahan proyek Bendungan Bener di Desa Wadas, Purworejo, Selasa (8/2/2022).
Foto: Rinto Heksantoro/detikcom
Jakarta -

Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) mengkritik narasi pemerintah terkait kondisi di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah (Jateng). YLBHI menilai narasi yang dibuat oleh pemerintah tidak sesuai kenyataan di lapangan.

"Ini sangat berbeda dengan narasi yang disampaikan negara, seenaknya menyampaikan Gubernur Jateng menyampaikan bahwa ini seakan-akan nggak terjadi apa-apa, ini berbeda dengan fakta-fakta di lapangan, kita bisa lihat dari rekaman atau video dokumentasi yang diambil warga," ujar Kepala Bidang Advokasi YLBHI, Zainal Arifin, dalam konferensi pers yang digelar YLBHI melalui Zoom, Kamis (10/2/2022).

"Bagaimana mereka ditangkap secara acak, dengan cara di-sweeping, nyatanya sweeping-sweeping dilakukan sampai ke rumah warga, pisau-pisau yang biasanya digunakan untuk membuat besek diambil secara paksa kemudian diklaim sebagai sajam. Saya rasa ini sangat mengkhawatirkan untuk demokrasi dan penegakan negara hukum," jelasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Zainal juga menyinggung adanya penangkapan yang dilakukan aparat terhadap warga Desa Wadas. Ia menyebut hal itu sebagai potret tindakan kekerasan.

"Berbeda dengan narasi pemerintah yang menyatakan tidak ada kekerasan sama sekali atau warga dianggap merugikan, justru mengerahkan polisi masuk desa itu merupakan kekerasan sedemikian rupa yang bisa disimpulkan sebagai kekerasan psikis yang efeknya lebih panjang dan bisa kita lihat bagaimana warga cerita tadi," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Ia sangat menyayangkan terkait tindakan aparat di Desa Wadas. Pemerintah, terangnya, justru menyampaikan tidak terjadi apa-apa.

"Dengan fakta yang ada di lapangan harusnya membuat pemerintah berhenti dan memutuskan untuk menarik semua pasukan. Justru praktik-praktik kekerasan terus terjadi sampai hari ini dan menjadikan posisi pemerintah harus dikatakan sebagai tindakan yang brutal dan represif," jelas Zainal.

Mahfud Md Buka Suara

Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud Md memastikan situasi dan kondisi di Desa Wadas saat ini normal dan kondusif. Mahfud mengatakan sejumlah warga yang diamankan juga sudah dipulangkan tanpa ada penyiksaan.

"Situasi dan kondisi di Wadas sekarang ini normal dan kondusif, seluruh warga yang kemarin sempat diamankan di Mapolres Purworejo sudah dilepaskan semua sehingga saat ini semua sudah kembali ke rumah masing-masing dan sama sekali tidak ada korban atau penyiksaan," kata Mahfud usai rapat koordinasi, Rabu (9/2/2022).

Mahfud menegaskan informasi yang beredar melalui media sosial bahwa situasi Desa Wadas yang disebut mencengkam tidaklah benar. Mahfud mempersilakan masyarakat yang tidak percaya untuk mengecek langsung ke lokasi.

Simak Video: Pengukuran Tanah Wadas Dilanjutkan, Pimpinan MPR: Sebaiknya Tahan Dulu

[Gambas:Video 20detik]



(isa/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads