SMP Negeri 8 Makassar menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) untuk sementara waktu setelah 8 guru dan murid positif COVID-19. Penyebaran Corona di sekolah itu berawal dari seorang guru terpapar COVID dan tetap masuk mengajar di sekolah.
"Jadi pada saat itu dia kembali ke sekolah melaksanakan tugas untuk mengajar di dua kelas. Pada saat dalam sekolah tiba-tiba ada telepon dari RS bahwa operasi ditunda karena terkonfirmasi dia positif COVID-19," kata Kadisdik Makassar Muhyiddin saat dimintai konfirmasi, Kamis (10/2/2022).
Karena kabar tersebut, pihak sekolah langsung melakukan tracing. Hasilnya 4 guru dan 4 siswa terkonfirmasi positif COVID.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi hasilnya kemarin itu dari 2 kelas di mana guru itu mengajar, termasuk guru yang mengajar itulah ada 4 guru dan 4 siswa yang terkonfirmasi," kata Muhyiddin.
Disdik Makassar tak mau mengambil resiko, sehingga langsung menghentikan sementara proses PTM di SMP Negeri 8 Makassar.
"Lockdown sementara kita lakukan 1 minggu. Kami lakukan lockdown sambil ini jalan swab di sekolah itu, kemarin guru sudah ada hasilnya bahwa ada positif 8 total," jelasnya.
Meski menghentikan proses pembelajaran tatap muka selama sepekan, Muhyiddin memastikan proses belajar mengajar siswa tetap berlanjut.
"Proses mengajar, jadi kegiatannya itu guru tetap masuk sekolah, melalui pembelajaran daring ke sekolah semua, tetap belajar daring jadi guru tetap di sekolah," ucapnya.
Diketahui, saat ini 1.000 siswa di SMPN 8 Makassar sedang mengikuti proses belajar-mengajar via daring. Jika kondisi dianggap aman, sekolah dapat kembali beraktivitas.
"Bisa cepat kalau memang hasilnya sudah ada dan kita anggap sudah steril maka yang isolasi 8 tadi yang ditemukan, maka biarkan 8 isolasi, yang lain tetap ikut, kita melihat situasi tempat PTM kita buka kembali," tutupnya.
(hmw/nvl)