Lonjakan kasus harian COVID di Kabupaten Bogor masih terjadi. Tercatat per Rabu (9/2/2022) mencapai 1.653 kasus harian.
Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan lonjakan tersebut terjadi karena tracing ditingkatkan. Dengan memeriksa orang-orang yang kontak erat dengan pasien COVID.
"Pertama itu dari yang tertular kita harus tracing ya, jadi pengembangan dari yang tertular itu. Iya (tracing ditingkatkan), contoh di satu Dinas misalkan ada yang kena. Otomatis semua satu Dinas diperiksa. Lalu itu nambah gitu loh," kata Ade Yasin kepada wartawan, Kamis (10/2).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ade mengatakan ada beberapa sekolah yang menjadi klaster COVID. Terjadi pada beberapa sekolah di Cibinong dan sekitarnya.
"Iya ada beberapa (klaster COVID sekolah) sih dari Cibinong Raya. Kan yang di PJJ itu memang wilayah yang berdekatan dan menjadi lintasan. Seperti Bojong Gede, Cibinong, Citeureup, Gunung Putri, itu kan yang memang agak tinggi," ungkapnya.
Ade mengatakan telah menyiapkan beberapa langkah antisipasi lonjakan COVID. Salah satunya dengan memanfaatkan asrama Insitut Pertanian Bogor (IPB) sebagai tempat isolasi apabila kelak diperlukan.
"Nah kalau kemarin saya berkunjung ke IPB ada obrolan juga dengan Pak Rektor untuk memanfaatkan asrama untuk isoter apabila diperlukan," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, kasus harian COVID di Kabupaten Bogor per Selasa (8/2) mencapai 1.317. Kecamatan yang paling banyak terkena adalah Cibinong dengan 220 kasus. Sedangkan per Senin (7/2) mencapai 711.
"Tambahan 1317 kasus konfirmasi positif (COVID-19). Cibinong 220 kasus," kata Bupati Bogor Ade Yasin melalui keterangannya, Rabu (9/2).
(dwia/dwia)