Legislator PKB: Fahri Hamzah Stres? Mana Ada DPR Dapil Wadas

Legislator PKB: Fahri Hamzah Stres? Mana Ada DPR Dapil Wadas

Eva Safitri - detikNews
Kamis, 10 Feb 2022 12:23 WIB
Wakil Ketua Komisi II DPR RI fraksi PKB, Luqman Hakim
Luqman Hakim (Dok. Pribadi)
Jakarta -

Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah menyinggung anggota DPR daerah pemilihan (dapil) Wadas, Purworejo, Jawa Tengah (Jateng), terkait insiden yang terjadi di wilayah tersebut. Legislator dari Dapil Jawa Tengah VI yang meliputi Purworejo menganggap Fahri lagi mencari perhatian.

"Saya lihat cuitan si Fahri soal anggota DPR dapil Wadas dengan diksi 'mana ndasmu' itu hanya sekadar cari perhatian saja," kata Luqman Hakim kepada wartawan, Kamis (10/2/2022).

Politikus PKB ini lantas menyinggung balik Fahri Hamzah. Dia menyebut tidak ada dapil Wadas di DPR seperti yang dikatakan Fahri. Luqman mengatakan kesalahpahaman Fahri Hamzah itu akibat partai yang dinaunginya tak direspons masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Malah saya bertanya, apakah Fahri sedang panik dan stres akibat partai baru yang dia urus tidak juga mendapatkan respons meriah dari rakyat. Sehingga memori tentang dapil saja, dia tak ingat. Mana ada dapil Wadas dalam pemilu di Indonesia? Kalau yang dia maksud itu Desa Wadas Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo Provinsi Jawa Tengah, itu masuk daerah pemilihan Jawa Tengah VI, bersama Kab/Kota Magelang, Temanggung, dan Wonosobo. Tidak ada dapil Wadas!" ujar Luqman.

Dia juga mengira Fahri 'baru kemarin' tahu insiden Wadas. Menurutnya, persoalan di Desa Wadas sudah terjadi sejak tahun kemarin.

ADVERTISEMENT

"Dari cuitannya itu, nampak Fahri baru kemarin tahu masalah represi aparat yang menimpa warga Desa Wadas. Mungkin dia kira represi aparat pada warga Desa Wadas baru pertama terjadi kemarin. Fahri tidak tahu bahwa masalah di Desa Wadas ini sudah berlangsung lama. Bahkan, April 2021 kemarin, juga terjadi represi aparat kepada warga Desa Wadas. Menyedihkan, si Fahri kagetnya telat banget!" katanya.

Luqman menegaskan dirinya sebagai anggota DPR Dapil Jawa Tengah VI sudah sejak lama mengawasi persoalan itu agar tidak terjadi korban akibat pembangunan. Bahkan dia meminta organisasi NU setempat turut melindungi warga sekitar.

"Saya, sebagai kader NU yang yang ditugaskan sebagai anggota DPR RI Fraksi PKB dari Dapil Jateng VI, dengan perangkat organisasi NU, Ansor-Banser dan PKB, telah lama membersamai warga Desa Wadas dan sekitar agar tidak menjadi korban dari proyek pembangunan Bendungan Bener. Secara kebetulan, mayoritas penduduk Desa Wadas adalah warga NU. Bahkan kemarin, ada beberapa anggota Banser yang berusaha melindungi warga, ikut ditangkap polisi," katanya.

Meski begitu, menurut Luqman wajar saja Fahri Hamzah beranggapan seperti itu. Luqman lalu mengungkit kalau Fahri pernah memiliki rasa dendam dengan yang bernuansa NU.

"Apapun alasannya, saya bisa memaklumi dan anggap wajar cuitan si Fahri itu, bahkan dalam konteks masalah Desa Wadas sekalipun. Kenapa? Karena mayoritas warga Desa Wadas yang jadi korban merupakan warga NU. Dan, dalam sejarahnya, Fahri Hamzah memang punya kebencian akut terhadap hal ikhwal yang bernuansa NU," ucapnya.

"Contohnya, pada kampanye Pilpres 2014 dia tegas menolak ketika Pak Joko Widodo sebagai capres kala itu menjanjikan akan menjadikan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional sebagai peringatan atas jasa NU mempertahankan kemerdekaan RI dengan mengeluarkan Fatwa Resolusi Jihad NU 22 Oktober 1945. Fahri saat itu berkicau bahwa rencana capres Joko Widodo menetapkan Hari Santri Nasional sebagai rencana yang 'sinting'," lanjut Luqman.

"Mungkin, zaman Fahri muda, cintanya pernah ditolak gadis Fatayat NU!" tambahnya.

Lebih lanjut, Luqman mengajak agar seluruh pihak baik pemerintah daerah dan pusat untuk mengupayakan penyelesaian persoalan itu. Dia mengingatkan agar adanya jalan damai tanpa merugikan masyarakat Wadas.

"Terpenting, saya mengajak kepada semua pihak, terutama pemerintah pusat dan daerah, untuk mengupayakan penyelesaian masalah di Desa Wadas dengan jalan damai dan memberi keuntungan sebesar-besarnya kepada warga Desa Wadas," kata dia.

Simak video 'Kata Pejabat-Polisi soal Kisruh Warga di Desa Wadas':

[Gambas:Video 20detik]



Terkait Fahri yang menyinggung dapil Wadas, simak di halaman berikut

Fahri Singgung Anggota DPR Dapil Wadas

Sebelumnya, Fahri Hamzah mengunggah cuitan yang menyindir anggota DPR RI dapil Wadas. Cuitan itu seiring insiden di Desa Wadas yang memanas.

"Anggota @DPR_RI dapil Wadas mana ndasmu?" kata Fahri di akun Twitternya, Kamis (10/2/2022).

Dihubungi terpisah, Fahri menilai fungsi pengawasan DPR kini tumpul. Dia mengatakan tumpulnya fungsi pengawasan itu berpotensi munculnya malpraktik dalam penyelenggaraan negara.

"Kita sudah terlalu lama membiarkan fungsi pengawasan DPR yang tumpul yang menjadi biang kerok terjadinya malpraktik di dalam penyelenggaraan negara," ujarnya.

Fahri lantas menyinggung partai politik yang menurutnya menjadi persoalan. Fahri menilai partai politik membuat anggota dewannya di parlemen jadi wakil partai, bukan wakil rakyat.

"Sekali lagi ini akarnya adalah partai politik mengangkangi wakil rakyat menjadi wakil partai, wakil rakyat menjadi wakil partai sehingga mereka tidak lagi aspiratif hanya formalistik dan basa basi," ujarnya.

Halaman 3 dari 2
(eva/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads