Pasangan suami istri (pasutri) yang terpapar COVID-19 namun nekat melancong ke Malang telah memberi klarifikasi dan meminta maaf. Meski begitu, polisi tetap memanggil pasutri tersebut untuk dimintai keterangan.
Dilansir dari detikjatim pada Rabu (9/2/2022), Wakapolresta Malang Kota AKBP Deny Heryanto mengatakan bahwa perbuatan yang dilakukan oleh pria yang mengaku bernama Reza Fahd Adrian dan keluarga telah meresahkan masyarakat.
"Meski dirinya telah membuat pernyataan maaf, pemanggilan tetap berjalan. Dan kami berharap, mereka memenuhi panggilan kami. Karena TKP yang dilakukannya, berada di wilayah Kota Malang," kata Deny kepada wartawan, Rabu (9/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Deny mengatakan perbuatan yang dilakukan pasutri tersebut dapat dikenai pidana. Yakni terkait pelanggaran pasal kekarantinaan kesehatan.
"Kita akan kenakan Pasal 93 Undang-Undang RI Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Kekarantinaan Kesehatan. Dengan ancaman pidana penjara selama satu tahun dan atau pidana denda paling banyak Rp 100 juta," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sepasang suami istri mengunggah aktivitas mereka yang tengah melancong ke Kota Malang dan Kota Batu bersama keluarganya. Di unggahan itu, mereka mengaku telah terkonfirmasi COVID-19.
"Batal ke Bali karena mau nyeberang feri di Gili Ketapang malah positif Covid-19, Akhirnya keliling Batu-Malang dan sekitarnya. Ternyata banyak destinasi belum dikunjungi," tulisnya dalam postingannya itu.
Bahkan dalam postingannya tersebut, mereka terkesan meremehkan bahaya COVID Omicron.
"Om Imron kali ini ringan gejalanya. Mungkin karena alumni Delta sebelumnya, jadi hampir tak terasa, gejalanya tenggorokan guatel agak sakit seperti radang, badan sumer dan bersin2 sedikit, yah seperti divaksin moderna lah. Tapi jalan2 jalan terosss," tulisnya.
Tak hanya itu, pria tersebut juga memfoto dan mengabadikan aktivitasnya di Kota Malang, tepatnya di sebuah market buah yang terletak di Jalan Semeru, Kota Malang.
Pasutri itu telah memberikan klarifikasi sekaligus meminta maaf, simak selengkapnya di halaman berikut
Pasutri Minta Maaf
Suami mengakui telah mengunggah sebuah unggahan tertanggal 27 Januari dan viral tertanggal 6 Februari. Karena unggahan itu viral, dia dan keluarga memohon maaf kepada seluruh masyarakat, khususnya warga Kota Batu dan Malang.
"Bismillahirrahmaanirrahim. Assalamualaikum.Wr.Wb Disini saya Reza Fahd Adrian dan Keluarga memohon maaf sebesar-besarnya kepada semua masyarakat Indonesia dan khususnya masyarakat Kota Batu dan Malang dengan viralnya postingan saya tertanggal 27 Januari 2022 dan viral tanggal 6 Februari 2022," tulis akun luckyreza.
"Sekali lagi saya dan keluarga memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada netizen dan masyarakat yang merasa diresahkan dengan postingan saya," kata luckyreza.
luckyreza juga melampirkan sejumlah hasil tes COVID-19 anggota keluarganya. Selain meminta maaf, pasutri COVID-19 itu membuat klarifikasi.
"Pada awalnya kami sekeluarga mengajukan cuti awal tahun untuk berobat ke Yogya karena saya menderita ginekomastia/tumor payudara," tulis luckyreza.
luckyreza menyebut perjalanan itu dimulai dari Samarinda menuju Jakarta. Kemudian perjalanan keluarga menuju Yogyakarta diteruskan lewat jalan darat.
Dari Yogyakarta, satu keluarga ini melanjutkan perjalanan ke Malang meski saat itu mereka mulai merasakan tenggorokan gatal. Setelah berkeliling dan menginap di Batu, mereka kemudian melanjutkan perjalanan ke Bali lewat jalan darat.
"Lalu kami melakukan swab sebagai syarat kapal feri. Di situ hasilnya keluar, saya dan kedua anak saya hasilnya negatif tetapi istri saya positif," kata luckyreza.
Saat itu dia mengaku kaget. Satu keluarga itu balik ke Malang dan Kota Batu pada 27 Januari.
Di Kota Malang itulah mereka mampir ke toko oleh-oleh yang fotonya diunggah di medsos dan viral. Dari Kota Malang mereka melanjutkan perjalanan darat kembali ke Jakarta dan Cilegon.
Di Jakarta, keluarga ini menjalani tes swab dengan hasil suami dan anak laki-laki negatif sementara istri dan anak perempuan positif. Mereka yang positif kemudian melakukan karantina di rumah orang tua.
"Melakukan karantina mandiri di rumah mertua hingga akhirnya pulang ke Samarinda tanggal 1 Februari 2022 dengan hasil swab negatif, begitu sampai di Samarinda kami berinisiatif untuk PCR ulang tanggal 2 Februari 2022 sebagai syarat masuk kerja dan anak sekolah dengan hasil negatif covid19," tulis luckyreza.
Di akhir tulisannya, ia melampirkan hasil tes COVID-19 seluruh keluarganya. "Sekian klarifikasi saya. berikut saya lampirkan hasil tes Covid19, tidak semua kami lampirkan karena hasil tesnya sudah terbuang karena dianggap tidak dipakai lagi sekian dan terima kasih Wassalamualaikum.Wr.WNb," ucap luckyreza.