Emak-emak Sulbar Menjerit Harga Cabe Meroket Saat Minyak Goreng Langka-Mahal

Emak-emak Sulbar Menjerit Harga Cabe Meroket Saat Minyak Goreng Langka-Mahal

Abdy Febriady - detikNews
Rabu, 09 Feb 2022 16:50 WIB
Harga cabe di Polman, Sulbar naik saat minyak goreng langka dan mahal. (Abdy/detikcom)
Harga cabe di Polman, Sulbar naik saat minyak goreng langka dan mahal. (Abdy/detikcom)
Polman -

Sejumlah ibu rumah tangga (IRT) di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), resah karena harga cabe rawit ikut meroket saat harga minyak goreng kemasan masih mahal dan langka. Kondisi ini membuat para IRT kesulitan mengatur kebutuhan rumah tangga.

"Harga cabe rawit naik. Kemarin Rp 30 ribu (per kilogram), sekarang naik jadi Rp 40 ribu sampai Rp 50 ribu," curhat salah satu IRT, Martuti, kepada wartawan di Kompleks Pasar Induk Kecamatan Wonomulyo, Polman, Rabu (9/2/2022).

Khusus untuk minyak goreng kemasan, Martuti menyebut harganya masih kemahalan di pasar. Padahal sebelumnya pemerintah sudah menurunkan harga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang ibu-ibu banyak susahnya, soalnya harga pada naik. Minyak goreng yang katanya harganya sudah turun, tapi susah didapat bahkan kadang masih mahal," katanya.

Sementara itu, salah satu pedagang di pasar ini bernama Hasrianti menyebut kenaikan harga cabe rawit disebabkan cuaca buruk sehingga pasokan dari petani berkurang. Tak ada pasokan cabe rawit dari petani sejak sepekan terakhir.

"Penyebabnya karena tidak ada pasokan dari atas (petani). Biasanya pasokan tiga kali dalam seminggu, ini sudah seminggu tidak ada yang masuk. Makanya naik," kata Hasrianti.

ADVERTISEMENT

Hasrianti juga menyebut minyak goreng mahal karena para pedagang membelinya saat harga minyak goreng kemasan sedang naik.

"Warga selalu anggap murah minyak. Mereka tidak mau beli begini (karena mahal), akhirnya banyak yang berhenti jual minyak, karena harga modal tidak dapat sesuai permintaan warga," tutur Hasrianti.

Di pasar, minyak goreng kemasan hari ini masih dijual seharga Rp 20 ribu per liter. Namun hampir semua pedagang tidak lagi menjual minyak goreng kemasan karena sulit didapatkan.

Sebagai gantinya, para pedagang menawarkan minyak goreng curah yang dijual seharga Rp 30 ribu per botol untuk ukuran 1,5 liter. Baik pedagang maupun warga berharap agar pemerintah lebih serius mengawasi distribusi barang kebutuhan.

Warga juga meminta pengawasan khusus pemerintah terhadap harga minyak goreng kemasan yang semakin langka di pasaran. Warga tak ingin niat pemerintah menurunkan harga minyak untuk meringankan beban warga justru menimbulkan gejolak sosial yang menguntungkan pihak tertentu.

(hmw/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads