Mabes Polri Tegaskan Tak Ada Kekerasan ke Warga Saat Insiden Wadas

Mabes Polri Tegaskan Tak Ada Kekerasan ke Warga Saat Insiden Wadas

Nahda Rizki Utami - detikNews
Rabu, 09 Feb 2022 15:38 WIB
Gedung Mabes Polri
Mabes Polri (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Polri menegaskan tidak ada kekerasan yang dilakukan oleh jajarannya di Jawa Tengah (Jateng) kepada masyarakat di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, selama kegiatan pengukuran lahan tahap pertama. Ramadhan menyebut polisi sudah menjalankan tahapan pengamanan sesuai prosedur.

"Selama pelaksanaan pengukuran tahap satu tidak ada terjadi kekerasan anggota Polri kepada masyarakat dan kegiatan berjalan lancar," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan pada Rabu (9/2/2022).

Ramadhan menjelaskan, pada Selasa (8/2), telah dilakukan pengamanan pengukuran lokasi tambang di Desa Wadas. Kegiatan pengamanan sudah dimulai pada Minggu (6/2) dengan dilakukan rapat persiapan terlebih dahulu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian pada tanggal 8 Februari 2022 dilaksanakan kegiatan pengamanan pengukuran lokasi tambang tersebut. Kegiatan pengamanan dimulai pada tanggal 6 Februari 2022 dengan mengadakan rapat persiapan yang dipimpin oleh Kapolda bersama Pemprov, BPN, dan BBWSO," jelas Ramadhan.

Ramadhan menyebutkan sebanyak 198 personel melakukan pengamanan di Desa Wadas dengan tetap mengikuti protokol kesehatan. Seluruh personel juga telah melakukan tes swab PCR.

ADVERTISEMENT

"Tahapannya dilakukan pengecekan, perlengkapan personel pengamanan yang tentu mengikuti prokes ya. Melakukan swab dan PCR kepada seluruh personel BKO dengan hasil negatif sebanyak 198 personel," ujar Ramadhan.

"Kita tetap mengikuti protokol kesehatan," tambahnya.

Lebih lanjut, Ramadhan mengatakan setelah dilakukannya tahapan-tahapan pengamanan, dilakukannya negosiasi kepada masyarakat yang kontra. Saat itu petugas pengamanan melakukan pendampingan menuju objek pengukuran lahan yang sudah ditentukan sampai selesai.

"Setelah melakukan tahapan-tahapan pengamanan, kemudian tentu tahapan melakukan negosiasi kepada masyarakat yang kontra dan satgas pengamanan melakukan pendampingan menuju objek pengukuran yang sudah ditentukan bersama tim pengukur sampai dengan selesai," terang dia.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Simak Video: Polisi Klaim Pengamanan di Desa Wadas Tak Gunakan Kekerasan

[Gambas:Video 20detik]



Sebelumnya diberitakan, suasana mencekam di Desa Wadas terjadi saat petugas menangkap puluhan warga. Warga setempat yang menolak kuari mulanya menggelar istigasah, namun berujung ricuh.

Pantauan detikJateng di lokasi, Selasa (8/2/2022), istigasah yang awalnya berjalan damai, akhirnya dihentikan ketika ada beberapa orang yang memicu kericuhan karena kedapatan membawa senjata tajam. Petugas pun akhirnya mengamankan yang bersangkutan.

Sontak suasana yang tadinya khusyuk pecah ketika petugas berusaha mengejar dan menangkap warga tersebut. Tak hanya itu, puluhan orang yang dianggap sebagai provokator pun ikut akhirnya juga diangkut ke Mapolres Purworejo.

Kericuhan yang dimulai sekitar pukul 11.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 12.00 WIB.

"Tolong diamankan aja, jangan diapa-apain. Senjatanya bawa sekalian, tolong jangan diapa-apain," kata salah seorang petugas dengan lantang mengingatkan kepada rekan-rekannya.

Suasana semakin mencekam ketika satu per satu warga lain yang dianggap sebagai provokator dikejar hingga ke dalam rumah dan diamankan petugas. Tampak beberapa ibu-ibu juga ikut menangis histeris melihat hal itu.

Proses pengukuran lahan kuari untuk proyek Bendungan Bener sendiri berjalan hingga rampung dengan pengawalan dari petugas kepolisian. Pihak BPN yang dibagi menjadi 10 tim bersama warga pemilik lahan mendatangi lokasi kuari.

Rencananya, pengukuran akan dilakukan selama 3 hari sejak hari ini. Adapun jumlah bidang yang diukur sekitar 450 bidang.

Polda Jateng membenarkan ada penangkapan sejumlah warga di Desa Wadas, Purworejo. Penangkapan itu dilakukan saat terjadi konflik antara warga yang pro dan kontra terhadap proyek pembangunan Bendungan Bener tersebut.

"Kalau untuk yang tadi bawa senjata tajam, diamankan untuk digali keterangannya, untuk diambil keterangannya, kenapa datang ke lokasi ini membawa senjata tajam. Yang kita amankan ada sekitar 20 orang," ungkap Wakapolda Jateng Brigjen Abiyoso Seno Aji saat ditemui detikJateng di lokasi.

Halaman 2 dari 2
(aud/aud)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads