Pelayanan Samsat Keliling (Samling) hari ini Rabu 9 Februari 2022 tetap beroperasi. Pelayanan perpanjangan STNK keliling terdapat di beberapa wilayah Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jadetabek).
Berikut 14 lokasi Samsat keliling Jadetabek hari ini Rabu 9 Februari 2022 dilansir dari Instagram resmi TMC Polda Metro Jaya, @tmcpoldametrojaya:
1. Samling Jakarta Pusat: Halaman parkir Samsat Jakarta Pusat
2. Samling Jakarta Utara : Halaman Parkir Samsat Jakarta Utara
3. Samling Jakarta Barat : Halaman Parkir Samsat Jakarta Barat
4. Samling Jakarta Selatan : Halaman Parkir Samsat Jakarta Selatan
5. Samling Jakarta Timur : Lap. Tennis Samsat Jakarta Timur
6. Samling Kota Tangerant : Halaman Parkir Kantor Samsat, Palem Semi Karawaci Kota Tangerang & Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang.
7. Samling Ciledug : Halaman Parkir Samsat Ciledug & Komplek Banjar Wijaya Ciledug.
8. Samling Serpong : Halaman Parkir Samsat Serpong, ITC BSD Serpong & Paradise Serpong City.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
9. Samling Ciputat : Kantor Kecamatan Pondok Betung Ciputat, Pamulang Square Ciputat & Psr Modern Bintaro Ciputat.
10. Samsat Kelapa Dua : Polsek Pakuhaji Kelapa Dua & Polsek Pakuhaji Kelapa Dua.
11. Samling Kota Bekasi : Halaman Parkir Samsat Kota Bekasi.
12. Samling Kabupaten Bekasi : Halaman Parkir Samsat Kabupaten Bekasi.
13. Samling Depok : Halaman Parkir Samsat Depok.
14. Samling Cinere Halaman Parkir Samsat Cinere
Perpanjang STNK Bisa Online
Sebelumnya, Kasubdit STNK Direktorat Registrasi dan Identifikasi (Ditregident) Korlantas Polri Kombes M. Taslim Chairuddin mengkonfirmasi, memang akan ada biaya di luar pembayaran pajak dan SWDKLLJ untuk perpanjang STNK secara online. Biayanya hanya Rp 10.000.
"Untuk penggunaan aplikasi Signal, memang ada biaya jasa penggunaan sistem. Besarannya hanya 10.000 rupiah," kata Taslim kepada detikcom, Rabu (25/8/2021).
Taslim menjelaskan, biaya Rp 10.000 itu untuk merawat aplikasi Signal yang menggandeng pihak ketiga atau swasta. Dengan biaya tersebut, perawatan aplikasi Signal tak perlu menggunakan kas negara.
"Itu karena aplikasi dibangun kerja sama dengan pihak ketiga/swasta. Hal itu kita lakukan agar tidak terjebak oleh manajemen penggunaan keuangan negara. Sistem harus terus dirawat, dikembangkan dan ada pembiayaan rutin (membayar biaya OTP dan tenaga customer service)," ungkap Taslim.
(isa/isa)