Pasutri COVID Jalan-jalan ke Malang, Anggota DPR: Bertentangan Akal Sehat

Isal Mawardi - detikNews
Rabu, 09 Feb 2022 06:11 WIB
Saleh Daulay (Foto: Tsarina/detikcom)
Jakarta -

Unggahan mengenai pasangan suami istri (pasutri) positif Corona jalan-jalan ke Malang viral di media sosial. Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay meminta satgas setempat memeriksa keduanya.

"Saya dengar ini juga dipublikasikan di medsos (pelaku), ini seakan-akan ada kebanggaan sendiri bisa wisata ketika dia sedang terpapar ini tentu sangat bertentangan dengan akal sehat," ujar Saleh kepada wartawan, Selasa (8/2/2022).

"Perlu memeriksa yang bersangkutan apakah yang bersangkutan benar-benar terpapar COVID. Jangan-jangan hanya sekedar cari perhatian, cari sensasi supaya viral," lanjutnya.

Jika benar, Saleh sangat menyesalkan tindakan pasutri tersebut. Selain itu, dia meminta Satgas setempat untuk memeriksa apakah pasutri tersebut secara sadar melakukan tindakan itu untuk menularkan COVID-19 ke orang lain.

"(Jika benar) ini sangat serius ya perlu ditelusuri," ucap Saleh.

Sorot PeduliLindungi

Saleh turut menyorot PeduliLindungi. Pasalnya, orang yang hasil tes dinyatakan positif Corona, otomatis akan tercatat di PeduliLindungi.

"Kalau di PeduliLindungi hasil swab kita (positif) itu langsung (berwarna) hitam," kata Saleh.

Saleh mengatakan jika tanda di aplikasi PeduliLindungi seseorang berwarna hitam, otomatis tidak bisa masuk ke tempat-tempat umum karena terlacak oleh aplikasi. Setiap orang yang sudah bertanda hitam (positif COVID-19) membutuhkan waktu satu minggu untuk kembali menjadi warna hijau.

"Jadi sebetulnya sistem ini bagus tapi yang saya katakan adalah lagi-lagi sistem ini pada tataran implementasi itu tidak maksimal dipergunakan, bisa saja mungkin aparaturnya kurang, jadi tetap lolos. Kalau itu (aparat kurang banyak) masalahnya, tentu harus diperbanyak," sambungnya.

Sementara itu Waketum Gerindra Putih Sari juga menyesalkan kasus ini terjadi. Dia meminta pemerintah membuat sistem terpadu terkait isolasi atau karantina mandiri.

"Begitu ada kasus positif dengan gejala ringan, sehingga masyarakat yang memang diperbolehkan isolasi mandiri tetap dalam pendampingan, pengawasan dan pemantauan petugas," imbuh Putih Sari.

"Selain itu, harus ada standar operasi penanganan yang jelas bagi pasien yang boleh melakukan isolasi mandiri di rumah," lanjutnya.

Simak Video 'Viral Turis Positif Covid Jalan-jalan di Malang, Sandiaga Geram':






(isa/idn)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork