Kementan Ekspor Hasil Bumi Jabar Senilai Rp 33,8 M Via Pos Indonesia

Kementan Ekspor Hasil Bumi Jabar Senilai Rp 33,8 M Via Pos Indonesia

Sponsored - detikNews
Selasa, 08 Feb 2022 18:02 WIB
Ekspor komoditas pertanian Jawa Barat ini mengawali kerja sama antara Kementerian Pertanian dan PT Pos Indonesia dalam proses ekspor 473 ragam komoditas ke 180 negara.
Foto: Pos Indonesia
Jakarta - Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian melepas ekspor komoditas pertanian dari Jawa Barat. Komoditas senilai Rp 33,8 miliar itu dikirim ke berbagai negara tujuan melalui jasa pengiriman PT Pos Indonesia.

Ekspor komoditas pertanian Jawa Barat ini mengawali kerja sama antara Kementerian Pertanian dan PT Pos Indonesia dalam proses ekspor 473 ragam komoditas ke 180 negara. Komoditas tersebut terdiri dari 454 jenis komoditas tumbuhan yang meliputi kopi, buah merah, rempah-rempah, temulawak, kunyit, beras, cengkeh, tanaman hias dan lain-lain. Ada pula 23 jenis komoditas hewan, di antaranya daging sapi, sarang burung walet, bulu, kulit kambing, dan lainnya.

"Di masa pandemi, ekspor pertanian kita tetap berjalan dan bertumbuh, hal ini didorong oleh program pertanian baik on-farm maupun off-farm, serta kemudahan ekspor, salah satunya melalui jasa pengiriman pos," jelas Kepala Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan, Junaidi dalam keterangan tertulis, Selasa (8/2/2022).

Junaidi menyampaikan saat ini masyarakat awam dan pelaku bisnis bisa mendistribusikan hewan, tumbuhan dan produknya dari satu area ke area lain melalui PT Pos Indonesia (Persero).

Ia mengulas sebagai tindak lanjut dari Pasal 1 angka 26 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019 yang menyatakan kantor pos menjadi salah satu tempat pemasukan dan tempat pengeluaran barang-barang, telah dikeluarkan Peraturan Menteri Pertanian yang menetapkan 37 unit pelaksana teknis Karantina Pertanian yang memiliki Wilayah Kerja (Wilker) Karantina di kantor pos milik PT Pos Indonesia di seluruh Indonesia sebagai tempat tindakan karantina.

Junaidi menegaskan, proses karantina dilakukan sebagai upaya untuk mencegah masuk, keluar dan tersebarnya penyakit hewan dan tumbuhan karantina yang berbahaya yang kemungkinan terbawa oleh barang-barang kiriman yang dikirim melalui PT Pos Indonesia (Persero).

Junaidi menambahkan dalam rangka optimalisasi penyelenggaraan perkarantinaan pertanian khususnya di kantor pos, telah ditandatangani perjanjian kerja sama antara Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian Republik Indonesia, dan PT Pos Indonesia (Persero).

Junaidi menambahkan kerja sama Kementan dengan PT Pos Indonesia (Persero) dilakukan untuk mendukung kinerja ekspor pertanian. Sebab, berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat nilai ekspor pertanian tahun 2019 hingga 2021 menunjukkan tren positif.

Di 2020, nilai ekspor tercatat Rp 451,7 triliun atau meningkat sebesar 15,79% dibandingkan pencapaian nilai ekspor tahun 2019 sebesar Rp 390,16 triliun. Sementara di tahun 2021, ekspor pertanian tercatat mencapai Rp 625,01 triliun atau meningkat 38,6% persen dari nilai ekspor tahun 2020.

Sementara itu, menurut data IQFAST, sepanjang 2021 tercatat ekspor dari sub sektor hortikultura berada pada posisi tertinggi yaitu mencapai volume 164,2 ton dengan frekuensi sebanyak 5.076 kali, disusul komoditas asal sub sektor perkebunan dengan volume 103,8 ton dengan frekuensi pengiriman 653 kali.

Selanjutnya komoditas asal subsektor peternakan dengan volume 39,2 ton dengan frekuensi 132 kali, diikuti komoditas asal subsektor tanaman pangan sebanyak 21,7 ton dengan frekuensi 13 kali. Sementara itu, komoditas asal sub sektor non perkebunan dengan frekuensi 11 kali serta total volume 3,4 ton.

Selain komoditas pertanian yang telah lama masuk di pasar dunia seperti sawit dan turunannya, kelapa, karet dan kopi, semakin banyak juga ragam komoditas baru yang diminati di pasar dunia. Sebut saja komoditas asal subsektor perkebunan berupa pinang biji, porang asal subsektor tanaman pangan, rempah-rempah dan bunga melati asal subsektor hortikultura, serta pakan ternak dan sarang burung walet asal subsektor peternakan yang menunjukan permintaan dari berbagai negara dengan tren meningkat.

Direktur Kelembagaan PT Pos Indonesia (Persero) Nezar Patria yang hadir dan turut melepas ekspor menyebutkan pihaknya memiliki inovasi layanan berupa Pos Aja!. Layanan ini memudahkan pengiriman barang lewat Pos Indonesia.

"Di era digital kamipun beradaptasi, agar lebih mudah dan makin banyak ekspor pertanian kita," kata Nezar. (Content Promotion/Pos Indonesia)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads