Dicekoki Arak-Direkam Bugil saat Tak Sadar, Siswi SMP di Bali Trauma

Dicekoki Arak-Direkam Bugil saat Tak Sadar, Siswi SMP di Bali Trauma

Sui Suadnyana - detikNews
Senin, 07 Feb 2022 22:00 WIB
Twitter
Ilustrasi media sosial (Foto: Getty Images/bombuscreative)
Buleleng -

Seorang siswi SMP di Kabupaten Buleleng, Bali dipaksa meminum minuman beralkohol berupa arak hingga mabuk. Saat mabuk, korban ditelanjangi dan direkam hingga videonya tersebar.

Kasi Humas Polres Buleleng AKP I Gede Sumarjaya menuturkan awalnya sekitar Oktober 2021, korban dijemput dua teman lelakinya sesama pelajar SMP.

Ketiganya kemudian berangkat menuju penginapan kelas melati di Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng. Kedua teman korban sempat membeli arak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam perjalanan menuju hotel sempat diajak mampir untuk beli arak sebanyak 1 botol," terang Sumarjaya dalam keterangannya, Senin (7/2/2022).

Sesampainya di penginapan, korban dipaksa minum arak. Korban sempat menolak.

ADVERTISEMENT

"Sebelumnya korban tidak mau (minum arak), tapi karena dipaksa minum arak secara bergiliran sampai arak satu botol itu habis," kata.

Setelah meminum arak Bali tersebut, korban tidak sadar. Ia sempat sadar sejenak saat dimandikan oleh kedua teman lelakinya itu. Setelah itu ia kembali sadar ketika sudah berada di rumah.

Setelah selang beberapa minggu dari kejadian tersebut, korban dikirimi video dirinya dalam kondisi telanjang dan sedang dimandikan. Video dikirim lewat aplikasi pesan singkat oleh teman sesama wanita yang diatur hanya dapat dilihat satu kali.

Teman korban mengaku mendapatkan video dari seseorang. Korban baru menyadari dirinya direkam dalam keadaan telanjang oleh kedua teman laki-lakinya.

Video tersebut kemudian tersebar. Korban tidak berani memberitahukan kepada orang tuanya karena takut dimarahi.

Selain itu, korban saat ini juga mengalami trauma dan mengalami ketakutan dikeluarkan dari sekolah. Korban juga berharap pelaku mendapatkan hukuman.

"Saat ini korban merasa sangat ketakutan dan trauma serta takut akan dikeluarkan dari sekolahnya. Selain itu korban juga merasa tidak terima dan mengharapkan agar pelaku tersebut dapat diberikan hukuman," ucap Sumarjaya.

(jbr/jbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads