Walkot Semarang Akan Tertibkan Mal yang Tak Terapkan PeduliLindungi

ADVERTISEMENT

Walkot Semarang Akan Tertibkan Mal yang Tak Terapkan PeduliLindungi

Inkana Putri - detikNews
Senin, 07 Feb 2022 21:27 WIB
Walkot Semarang Tinjau Penerapan Peduli Lindungi di Mall
Foto: Pemkot Semarang
Jakarta -

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyoroti persoalan mal di Semarang yang tak menerapkan aplikasi PeduliLindungi. Terkait hal ini, dirinya akan kembali menggiatkan operasi yustisi pada pusat perbelanjaan di Kota Semarang bersama para pihak terkait.

"Kebanyakan sekarang kita boleh masuk mal tanpa PeduliLindungi. Nanti akan dicek, akan kita tertibkan lagi," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (7/2/2022).

"Kepala Satpol tadi sudah laporan sama saya, bulan Februari ini gas pol pemerintah kota, TNI, POLRI akan muter-muter," imbuhnya.

Wali kota yang akrab disapa Hendi ini menyampaikan penertiban ini menjadi salah satu bagian dari upaya menekan lonjakan ketiga kasus COVID-19 di Kota Semarang. Di samping hal ini, pihaknya juga akan mengungkapkan upaya penegakan protokol kesehatan hingga ke tingkat kelurahan.

Hendi optimistis, penegakan prokes menjadi salah satu cara efektif dalam memutus mata rantai COVID-19.

"Di bulan Januari, sempat agak kendor, maka dari sekarang saya memastikan teman-teman di tingkat kota, kecamatan, hingga kelurahan akan kembali fokus," ungkapnya.

Sementara di dalam lingkungan Pemerintah Kota Semarang, Hendi mengatakan telah mengeluarkan larangan bagi pejabat dan seluruh ASN untuk melakukan kunjungan kerja ke luar negeri. Adapun untuk kunjungan kerja ke luar kota akan dilakukan pembatasan.

"Untuk kawan-kawan pemkot, satu, tidak boleh ada kunjungan ke luar negeri, yang kedua tidak boleh ada rombongan besar yang melakukan kunjungan kerja ke luar daerah, cukup rombongan kecil, dan itu saja untuk yang sifatnya penting," kata Hendi.

Soal peningkatan kasus COVID-19 di Kota Semarang, Hendi meminta masyarakat untuk tidak panik, namun tetap meningkatkan kewaspadaan. Sebab, dalam pengamatannya, varian Omicron tidak separah varian Delta.

Ia menjelaskan, meski kasus COVID-19 meningkat, namun tingkat keterisian isolasi terpusat dan rumah sakit belum seperti saat Kota Semarang menghadapi varian Delta. Tak hanya itu, hingga kini, Hendi juga belum mendapat laporan terkait adanya kasus meninggal karena varian Omicron.

"Bedanya begini kawan-kawan sekalian, memang angkanya naik kenceng gitu ya, tapi kalau dibandingkan varian Delta, tingkat keterisian rumah sakit dan isoternya tidak seperti pada saat varian delta," terangnya.

"Prinsipnya angka memang semakin naik, tapi belum sedahsyat varian delta, termasuk angka kematian. Di Semarang sendiri ada saat ini sudah ada dua kasus meninggal, tapi itu karena varian Delta, lansia, dan komorbid," tutupnya.

(fhs/ega)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT