Viral di media sosial video yang menayangkan prajurit TNI menindih seorang warga di Depok, Jawa Barat (Jabar). Narasi yang disertakan dalam postingan video viral adalah aparat memaksa warga untuk vaksinasi COVID-19, di mana faktanya anggota TNI itu sedang membantu menenangkan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang berkeliaran dengan senjata tajam.
Ternyata, cairan yang disuntikkan ke lengan si ODGJ yang bernama Mulyadi itu pun bukan vaksin COVID-19, melainkan obat penenang yang dibawa petugas puskesmas setempat. Ketua RT 01 RW 06, Kelurahan Duren Mekar, Kamal, menceritakan kejadian sesungguhnya.
"Setiap dia (Mulyadi) datang ke rumah ibunya (di Duren Mekar), warga pada kunci pintu karena takut. Pernah motor lewat boncengan ditendang. Pak RW pun pernah dipukul tanpa alasan yang jelas," kata Kamal saat ditemui di Bojongsari, Senin (7/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria ODGJ berusia 34 tahun itu, kata Kamal, membuat warga ketakutan selama tiga bulan belakangan. Kamal lalu melapor ke Babinsa (TNI) dan Binmas (polisi) setempat untuk meminta solusi.
Kamal menuturkan keluarga juga sudah memilih Mulyadi dirawat di rumah sakit jiwa. Sampai akhirnya, Jumat (4/2), Mulyadi memegang golok di rumah.
"Jadi evakuasinya itu berlangsung selesai salat Jumat. Pas dia lewat, langsung disergap dan dirobohkan sama petugas karena untuk keamanan, ya dibius," sambung Kamal.
Kamal menyebut langkah itu juga sudah disetujui keluarga Mulyadi. Kamal mengatakan Mulyadi semula melawan saat hendak diamankan.
"Jadi pas mau disuntik itu, dia (Mulyadi) ngelawan, 'Apaan sih, ini apaan sih ini', katanya. Nah ditenangin, dibilang, 'Nggak apa-apa, ini disuntik vaksin,'" cerita Kamal.
Simak Video: Heboh TNI Disebut Paksa Warga di Depok Vaksinasi, Ternyata ODGJ
Kamal menerangkan petugas yang mengamankan dan pihaknya memang mengelabui Mulyadi agar tidak semakin memberontak. Mulyadi diberi pengertian dirinya disuntik vaksin agar tidak sakit.
"Maksudnya itu biar dia mau (disuntik obat penenang) dan nggak ngamuk. Bener saja, setelah dibilang suntik vaksin, dia nggak ngamuk lagi," lanjutnya.
Menurut Kamal, Mulyadi kini telah mendapat penanganan di rumah sakit Dr H Marzoeki Mahdi.
Penjelasan TNI
Dandim 0508/Depok Kolonel Inf Aulia Fahmi Dalimunthe membantah anggotanya memiting dan memaksa warga menjalani vaksin COVID-19. Dia menerangkan anggotanya membantu warga mengamankan keluarganya yang mengalami gangguan jiwa saat membawa senjata tajam.
"Kejadian bermula dari laporan kakak pelaku, Kidan, yang meminta bantuan kepada Ketua RT setempat untuk mengamankan adiknya yang sering meresahkan warga," kata Aulia Fahmi dalam keterangan, Minggu (6/2).
Laporan tersebut diteruskan Ketua RT kepada Babinsa Duren Mekar Sertu Mukidi bersama pihak puskesmas dan Dinas Sosial Bogor untuk menangani.
"Mulyadi berhasil diamankan dan diberikan (disuntik) obat penenang dari pihak Puskesmas. Selanjutnya dibawa ke rumah sakit Dr H Marzoeki Mahdi didampingi pihak keluarga," sambungnya.
Berdasarkan keterangan dari saksi, Mulyadi diduga mengalami gangguan kejiwaan. Dia kerap membawa senjata tajam dan mengancam warga.
Fahmi menegaskan Babinsa Duren Mekar Sertu Mukidi tidak melakukan aksi kekerasan. "Beredarnya kabar bahwa Babinsa Duren Mekar Sertu Mukidi melakukan aksi kekerasan terhadap warga adalah tidak benar. Hal ini dapat dibuktikan dari keterangan para saksi di lokasi kejadian," tutupnya.