Korban 'Hantu' Please Dong Ternyata Sering Kesurupan

Korban 'Hantu' Please Dong Ternyata Sering Kesurupan

- detikNews
Kamis, 11 Mei 2006 17:15 WIB
Pekanbaru - Akhirnya 'hantu' yang merasuki seorang dari lima mahasiswi Universitas Riau (Uniri) berhasil dinetralisir. Dia adalah korban kerasukan yang paling sukar disembuhkan dibanding teman-temannya yang lain.Selama kesurupan, mahasiswi ini mengoceh dan meminta semua orang keluar dari ruangan, komplet dengan embel-embel perkataan please dong. Mahasiswi yang paling sulit diobati itu bernama lengkap Tri Wulandari. Lebih dua jam mahasiswi berkulit sawo mateng berwajah oval ini kesurupan. Empat mahasiswi lainnya yang sama-sama kuliah di Diploma III FE sempat tertular darinya. Tapi keempat mahasiswi itu disembuhkan dengan mudah. Usut demi usut, Wulandari ternyata bukan untuk pertama kalinya mengalami kesurupan. Mahasiswi ini kabarnya acap kali mengalami yang sama di tempat kosnya di Jl Cempedak, Pekanbaru. "Teman kami itu memang sering kesurupan di tempat kosnya. Tapi memang baru pertama ini hantunya sampai ikut ke kampus," kata Deviyanti, rekan Wulandari, sembari tersenyum kepada detikcom di kampus Unri di Gobah, Kamis (11/5/2006). Pengobatan Wulandari ini memang cukup merepotkan. Awalnya diobati ibu-ibu anggota wirid yasin komunitas keluarga besar Unri yang disebut Rohani Islam (Rohis). Tapi rupanya penyembuhan dengan membaca ayat suci Al Qur'an yang dilakukan kaum hawa ini tak kunjung menyadarkan Wulandari. Akhirnya, 'tim penyembuhan' didatangkan lagi dari Kampus Unri yang berpusat di Panam, Pekanbaru. Tiga mahasiswa dari Kampus Unri di Panam itu lalu datang ke Kampus Unri di Gobah, lokasi kesurupan. Mereka lantas memasuki ruang dosen tempat Wulandari yang tak sadarkan diri. Tikar pun dibentangkan. Tiga mahasiswa itu dibantu ibu-ibu membaca surat Yasin bersama. Selama pembacaan ayat suci itu, Wulandari tetap tak sadarkan diri walau dia tidak meronta lagi. Baru pada pukul 14.00 WIB Wulandari sadar. Namun dia belum bisa diajak berdialog. Gadis itu dibiarkan tidur pulas di ruangan ber-AC tersebut. "Dia memang sudah sadarkan diri, tapi masih tidur. Kami tidak menjamin kalau dia tidak kesurupan lagi. Bisa jadi nanti sampai di rumahnya, Wulan bisa kambuh lagi. Memang agak susah menyadarkan dirinya," kata mahasiswa yang turut menyembuhkan. Karena Wulan sudah sadarkan diri, akhirnya tiga mahasiswa ini pun pamit ke dosen untuk segera kembali ke Kampus di Panam. Tapi, sebelum mereka meninggalkan ruangan itu, salah seorang dosen sempat menitipkan amplop sebagai tanda terima kasih. (nrl/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads