Ragam Suara Warga Jakarta di Tengah Lonjakan Corona

Ragam Suara Warga Jakarta di Tengah Lonjakan Corona

Mulia Budi - detikNews
Minggu, 06 Feb 2022 12:02 WIB
Situasi Covid-19 di Jakarta disebut memburuk pasca masuknya virus Corona varian Omicron yang diyakini lebih cepat menular dari varian sebelumnya, Jumat, (7/1/2022).
Foto: Rengga Sancaya/detikcom
Jakarta - Angka kasus Omicron di DKI Jakarta terus mengalami peningkatan. Sejumlah warga masih memanfaatkan waktu akhir pekan dengan berolahraga di kawasan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat.

Seorang warga bernama Ade (50) mengaku khawatir dengan peningkatan kasus Omicron. Namun dia berusaha tetap beraktivitas dengan mematuhi protokol kesehatan (prokes).

"Khawatir pasti ada walaupun kan katanya dia tidak sebahaya delta kan cuman penyebarannya cepet banget, tapi kan di sisi lain kita harus tetap aktivitas walaupun tetap prokes itu wajib banget," kata Ade di kawasan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (6/2/2022).

"Karena kalau misalnya kita semakin takut dan aktivitas kita jadi tidak normal kayaknya juga nggak bagus, kalau aku sih berusaha untuk bisa aktivitas normal walaupun terbatas tapi selalu dengan prokes," ujarnya.

Dia mengatakan berusaha menghindari kerumunan saat olahraga. Ade menuturkan, dirinya full bekerja dari rumah atau work from home (WFH). Dia mengaku berolahraga untuk menghindari rasa bosan dan stres.

"Karena saya WFH jadi saya nggak kemana mana, tapi kondisi WFH yang ada itu jujur bikin stress banget. Jadi makanya aku bilang sebisanya, ini emang benar Omicron naik, cuman tetep ajalah berusaha untuk aktivitas normal yang terbatas dan tetap prokes," ucapnya.

Dia berharap masyarakat menyadari kondisi penambahan kasus Omicron dengan mulai beradaptasi dan mematuhi prokes secara ketat.

"Harapannya semuanya bisa menyadari kondisi yang ada, kita tuh memang benar-benar berada dalam new normal, yang mana kita menyesuaikan dengan keadaan yang ada, prokes itu wajib banget, olahraga," kata Ade.

Warga lainnya, Syafi'i (48), Ari (19), dan Yudi (20), mengaku tak terdampak dengan lonjakan Corona. Syafi'i mengatakan yang terpenting adalah menjaga prokes.

"Sejujurnya sih kalau dari saya sendiri ya biasa aja, memang apa namanya ya udah kebiasaan udah 2 tahun ya. Itu yang penting kita jaga prokesnya aja, selalu kita jaga prokesnya, mudah mudahan kita terhindar dari Omicron," ujar Syafi'i.

"Biasa aja sih karena kan katanya kalau semakin panik daya tahan tubuhnya menurun kan, jadi anggap aja biasa aja," ujar Ari menambahkan.

"Sebenarnya ada rasa kayak waspada cuman ya tetep dijalani santai lah sama olahraga, makan yang sehat tetep teratur.
Olahraga yang rutin sama makananlah intinya," kata Yudi.

Sementara itu, warga lainnya, Yani (38), mengaku takut terhadap penambahan kasus Omicron. Namun dia berusaha terbiasa dengan kondisi pandemi.

"Kalau takut sih takut, tapi ya gimana kehidupan kan harus berputar kan, kalau takut-takut mulu ya. Kapan kita maju. Kan penyakit harus di lawan kalau kita biarin ya dia akan gerogotin badan kita kan intinya gitu ya amit-amit jangan sampai kena," kata Yani.

Lihat juga Video: Prediksi Covid-19 Harian RI di Era Omicron: Bisa Capai Ratusan Ribu!

[Gambas:Video 20detik]



(idn/idn)

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads