Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) menerjunkan tim khusus untuk melakukan mitigasi seiring ditemukan kasus anthrax di Gunung Kidul Yogyakarta.
Direktur Jenderal PKH Nasrullah meminta agar Dinas Peternakan Provinsi DI Yogyakarta serta Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunung Kidul terus melakukan tindakan pencegahan serta pengendalian anthrax sesuai standar penanganan.
"Pastikan vaksinasi di daerah yang pernah tertular dilakukan secara rutin dan pengawasan lalu lintas ternak lebih ketat lagi. Anthrax mudah menular melalui spora. Hindari pemotongan hewan sakit," katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (5/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Direktur Kesehatan Hewan, Ditjen PKH, Nuryani Zainuddin mengatakan pihaknya akan semaksimal mungkin untuk mencegah penyebaran anthrax.
"Untuk membantu penanganan, kami sudah turunkan Tim medis kesehatan hewan. Mitigasi risiko dan isolasi wilayah kita lakukan untuk mencegah penyebaran mengingat anthrax mudah sekali menyebar," kata Nuryani.
Dari hasil investigasi, kasus tersebut terjadi di Desa Gombong, Kecamatan Ponjong dan Desa Hargomulyo, Kecamatan Gedang Sari. Penyakit yang menyerang hewan ternak pada desa tersebut telah menyebabkan 11 ekor sapi serta 4 ekor kambing mati dan 23 orang dilaporkan mengalami kasus anthrax kulit.
"Saya telah instruksikan agar Tim berkoordinasi dengan instansi terkait yang menangani kesehatan hewan di Kabupaten Gunung Kidul dan Provinsi DI Yogyakarta. Balai pengujian kesehatan BBVet Wates telah juga diturunkan," ujarnya.
Ia juga menyampaikan, pihaknya telah menyediakan berbagai bantuan seperti obat-obatan dan melakukan sosialisasi kepada peternak untuk tidak memotong ternak yang sakit. Selain itu, ia juga mengajak para peternak agar melapor jika ternaknya mengalami mati mendadak.
"Penanganan cepat ini diharapkan dapat mengendalikan kasus, sehingga tidak meluas ke lokasi lainnya. Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan untuk pengendalian," jelasnya.
Sementara itu, Retno Widyastuti dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunung Kidul menjelaskan kasus anthrax di Gunung Kidul ini telah ditangani dengan baik dan penelusuran kasus telah dilakukan bersama dengan Dinas Kesehatan.
"Kami memiliki Satgas One Health, sehingga informasi kasus dapat direspon cepat dan telah melibatkan lintas sektor," tutupnya.
Simak Video 'Wabah Antraks Merebak di Gunungkidul, Puluhan Warga Diduga Tertular':