Komitmen Pelayanan Terbaik ke Perempuan-Anak, Kapolri Bentuk Direktorat PPA

Komitmen Pelayanan Terbaik ke Perempuan-Anak, Kapolri Bentuk Direktorat PPA

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 04 Feb 2022 20:29 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menerima audiensi Komnas Perempuan, Jumat (4/2/2022).
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menerima audiensi Komnas Perempuan. (Dok. Istimewa)
Jakarta -

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan komitmennya memberikan pelayanan terbaik terhadap penanganan kasus yang korbannya perempuan dan anak-anak. Jenderal Sigit mengatakan komitmen pelayanan terbaik terkait kasus dengan korban perempuan dan anak, pernah disampaikan saat uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test di Komisi III DPR RI.

"Jadi pertama terkait dengan concern kita terhadap masalah dan isu perempuan serta anak khususnya. Itu memang menjadi salah satu program yang kemudian saya ingin ditangani serius. Itu juga yang saya sampaikan saat fit and proper test di DPR," kata Sigit saat menerima audiensi Komnas Perempuan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (4/2/2022).

Dari segi kelembagaan, Sigit mengungkapkan bahwa saat ini Polri tengah mengembangkan unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) dengan membentuk direktorat tersendiri di tingkat Bareskrim Polri dan Polda. Dia menyebut pembentukan Direktorat PPA merupakan wujud keseriusan Korps Bhayangkara dalam rangka menangani kasus kejahatan dengan korban perempuan dan anak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena itu, saya sudah sampaikan sekarang sedang berproses. Dari sisi penanganannya, kita ingin ada direktorat sendiri, direktorat yang khusus menangani itu, sehingga kemudian di tingkat mabes ada bintang satu. Maka di Polda akan ada direktorat tingkat Polda, sampai di bawah," ujar mantan Kapolda Banten itu.

Eks Kabareskrim Polri ini juga akan menyiapkan personel Polri yang mampu dan mumpuni untuk mewakili direktorat tersebut. Dengan diisi jajaran yang profesional dan berintegritas, kata Sigit, diyakini akan menghindari perempuan dan anak mengalami peristiwa menjadi korban dua kali.

ADVERTISEMENT

"Manakala yang menginterogasi, kemudian yang menangani beda jenis kelamin, akan membuat masalah baru, sehingga mereka merasa menjadi korban dua kali. Ini ke depan kita proses. Prosesnya memang sedang berlangsung oleh KemenPAN-RB," ucap Sigit.

Meskipun tak keseluruhan diisi wanita, dikatakan Sigit, Direktorat PPA itu nantinya akan didominasi polisi wanita (polwan). Dengan begitu, menurut Sigit, secara paralel akan semakin membuka ruang dan kesempatan bagi para polwan untuk mengisi jabatan di internal Polri.

"Juga anggota-anggota yang bisa direkrut mulai dari taruna dan bintara, sehingga ruang-ruang itu bisa diisi untuk pengembangan karier juga lebih bagus. Dan kita punya bibit ke depannya secara bertahap akan diberikan posisi strategis. Ini bisa diisi jika ada bibit yang banyak. Karena kompetensinya penting. Ini konsep kita secara kelembagaan," tutur Sigit.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Saksikan juga 'Ceramah soal KDRT Jadi Kontroversi, Oki Setiana Dewi Minta Maaf':

[Gambas:Video 20detik]



Lebih jauh, Jenderal Listyo Sigit Prabowo melihat sejauh ini terkait kasus kejahatan dengan korban perempuan dan anak masih ada sumbatan komunikasi. Sigit pun memberikan solusi untuk memecah permasalahan tersebut dengan membentuk liaison officer (LO) di Komnas Perempuan.

Dengan adanya pendamping itu, Sigit menyebut ke depannya, apabila ada pengaduan yang mengharuskan ditangani oleh kepolisian, LO tersebut yang menjadi penghubung informasi antara Komnas Perempuan maupun pihak kepolisian.

"Kalau memang setuju, akan kami siapkan dan kirimkan. Jika ada pengaduan dan ingin meninjau satu tempat, maka LO ini membantu menghubungi kapolda atau kapolres. Saya harapkan dari sisi kepolisian bisa merespons isu-isu yang terjadi, karena kita serius terhadap isu-isu perempuan dan anak," jelas Sigit.

Terkait proses peradilan, Sigit juga mengedepankan perlindungan dan kehati-hatian terhadap suasana kebatinan dari para korban.

"Terkait proses peradilan mungkin sangat sensitif memang kita harus melindungi. Di satu sisi hal itu harus diselesaikan secara tuntas, namun di sisi lain suasana kebatinan korban harus dijaga," ujar Sigit.

Tak hanya itu, Sigit juga mempersilakan Komnas Perempuan memanfaatkan aplikasi yang telah disediakan oleh Polri dalam rangka perbaikan dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat luas.

"Kita tentunya di Propam ada Propam Presisi dan ada Dumas Presisi. Bisa diintegrasikan ke Komnas. Kalau mau dibuat MoU, kita siap," tutup Sigit.

Halaman 2 dari 2
(zak/fas)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads