Dua kepala dinas (kadis) di Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar dinyatakan positif COVID-19, yang membuat Wali Kota Ramdhan 'Danny' Pomanto memberlakukan sistem 50 persen pegawainya bekerja dari rumah atau work from home (WFH). Danny meminta Satgas Makassar memperbanyak tracing COVID-19.
"Iya, dua SKPD, Bapenda dan Kebudayaan (kadisnya). Tadi sudah terima laporannya. Saya minta segera lakukan tracing mendalam bagi seluruh pegawai," kata Wali Kota Makassar Moh Ramadhan 'Danny' Pomanto, Jumat (4/2/2022).
Danny mengatakan tracing ketat dapat mengungkap data sesungguhnya terkait jumlah pasti pekerja di kantor Balai Kota Makassar yang terpapar COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Makanya saya bilang jangan berhenti tracing. Tracing saja terus, saya tidak mau sembunyi data, supaya kita tahu apa yang kita lawan," tambahnya.
Danny kini mengambil sikap agar penyebaran COVID-19 bisa ditangani dengan baik dengan memberlakukan kembali pembatasan kegiatan ASN.
"Kan sudah 50 persen kita WFH, tapi kalau betul banyak positif, Asisten I yang lagi pimpin tracing di Pemerintah Kota. Tadi ada laporan, tracing seluruh SKPD," sebutnya.
Sementara itu, angka penyebaran COVID-19 di Kota Makassar juga dilaporkan mengalami kenaikan. Namun Danny menyebut bed occupancy rate (BOR) di Makassar masih terbilang aman.
"Ada 67 orang COVID-19 hari ini, empat itu di rawat di Rumah Sakit di Makassar. sementara BOR masih sangat aman," tutupnya.
Sebelumnya, laporan pada Kamis (3/2), total kumulatif kasus COVID-19 di Makassar sebanyak 48.805, sementara suspek 9603. Sebanyak 116 di antaranya masih menjalani perawatan di rumah sakit dan menjalani isolasi mandiri. Sedangkan dua lainnya dinyatakan sembuh, dan meninggal dunia belum ada.
Saat ini ketersediaan tempat tidur rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) untuk pasien COVID-19 masih 1.043 atau 97,1 persen. Selanjutnya Satgas COVID-19 Kota Makassar juga telah mengirim 11 sampel warga suspek COVID-19 varian Omicron ke Litbangkes Kemenkes karena belum dapat mendeteksi COVID-19 varian Omicron secara mandiri.
"Sebelas sampel sudah dikirim apakah ada atau tidak (varian Omicron), Litbangkes bisa menentukan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar Nursaidah Sirajuddin, Kamis (3/2).
Sejauh ini hanya ada empat rumah sakit (RS) di Kota Makassar yang terus difungsikan untuk mengambil dan mengirim sampel warga yang diduga terpapar COVID-19 varian Omicron. RS tersebut di antaranya RS Daya, RS Wahidin, BBLK, dan Lab Soppeng.
"Jadi, begitu kita tracing 1 orang yang kita curigai, itu ada 15 orang yang kita akan tes. Beberapa kita antigen," kata Ida.
(hmw/nvl)