Kasus COVID-19 di lingkungan sekolah di Bekasi mencapai 497 orang. Jumlah itu terdiri dari 279 siswa dan 218 guru.
"Untuk SD 4 persen. SD, SMP, SMA 7,8 persen (dari jumlah keseluruhan kasus aktif Corona). Ini kan sangat tinggi. Nah inilah yang dikhawatirkan Pak Plt (Wali Kota) untuk mencegah penyebaran COVID-19 di Kota Bekasi ini," ujar Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi Inayatullah ketika dihubungi pada Kamis (3/2/2022).
Melihat data tersebut, Kota Bekasi sudah melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) sejak Rabu (2/2). Hal tersebut membuat pro-kontra di kalangan orang tua siswa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya memang gini pasti ada pro dan kontra. Kita lihat tanggapan dan masukan masyarakat 60 persen ingin menginginkan PJJ dan 40 persen PTM," ucapnya.
Inay mengatakan akan mengadakan survei kepada orang tua selama PJJ. Ia juga akan melakukan evaluasi dan monitoring dengan para pemangku kebijakan yang lain.
"Kita akan lakukan evaluasi dan monitoring dari para pemangku kepentingan termasuk Dinas Kesehatan, Kementerian Agama, dan KCD (kantor cabang dinas) bersama sama termasuk nanti dari puskesmas nah ini bagaimana perkembangannya, juga dari pengawas," ujarnya.
Selain itu, Inay masih sudah berkoordinasi dengan kantor cabang dinas (KCD) pendidikan terkait PTM untuk SMA. Ia masih menunggu keputusan dari KCD.
"Hari ini saya juga sudah kordinasi dengan kepala KCD dan dia juga sudah membuat surat dan mengikuti apa yang menjadi kebijakan ketua komite dan juga pemulihan ekonomi di kota bekasi," tuturnya.
Simak Video 'Kapasitas PTM di Daerah PPKM Level 2 Boleh 50 Persen':