Heboh Bos BUMD Tangerang Pamer Duit Gepokan Berujung Minta Maaf

Heboh Bos BUMD Tangerang Pamer Duit Gepokan Berujung Minta Maaf

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 03 Feb 2022 08:20 WIB
Jakarta -

Video Direktur Utama Perumda Pasar Niaga Kerta Raharja Kabupaten Tangerang, Syaefunnur Maszah, tengah memamerkan gepokan uang dalam piring viral di media sosial. Hal ini pun berujung permintaan maaf hingga pengajuan pengunduran diri Syaefunnur Maszah.

Dalam video TikTok berdurasi 15 detik itu, terlihat Syaefunnur Maszah sedang duduk di sofa. Di hadapannya ada tumpukan uang gepokan masing-masing Rp 10 juta.

Syaefunnur Maszah memegang sendok dan garpu. Ia kemudian menggunakan sendok dan garpu seolah-olah makan uang tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar pun angkat bicara. Berdasarkan laporan Syaefunnur, Zaki mengatakan, video tersebut diambil pada 2020, Syafunnur pun diperiksa inspektorat.

"Yang bersangkutan sedang diperiksa inspektorat," kata Zaki saat dimintai konfirmasi, Rabu (2/2/2022).

ADVERTISEMENT

"Kalau dari laporan yang bersangkutan Dirut Pasar itu kejadiannya di tahun 2020," imbuhnya.

Asal-usul Duit

Video tersebut menjadi sorotan. Syaefunnur Maszah mengungkap duit dalam video tersebut adalah uang pribadinya.

"Saya bukan pesakitan, uang itu uang pribadi dan boleh dicek kan setiap tahun itu periodenya akan ada audit yang memeriksa," kata Syaefunnur Maszah kepada wartawan, Rabu (2/2/2022).

Video Untuk Bercandaan

Syaefunnur menjelaskan, video TikTok diambil di kediamannya pada 15 September 2020. Awalnya, video itu dia kirimkan ke rekan kerja di kalangan Perumda Pasar Niaga Kerta Raharja, untuk mengingatkan bahwa duit itu 'panas'.

Ia menyebut membuat video itu hanya untuk bercandaan.

"Kejadian itu pada tanggal 15 September 2020. Waktu TikTok itu dibuat itu saya semata saya mau bikin 'awas ini duit itu panas, hareudang...hareudang'. Konteksnya itu saya kirim ke teman-teman saya. Itu saya (bikin video) di rumah, tanpa sedikit niatan itu," ujar Syaefunnur Maszah.

Meski begitu, ia menyadari video itu menimbulkan multitafsir. Ia juga menyadari video itu tidak etis untuk dipertontonkan.

"Saya memang akui dampak multitafsir 'ini kok gagah-gagahan', tidak ada sense of.... Kalau mungkin sekarang, mungkin tidak akan saya lakukan," tuturnya.

Permintaan Maaf dan Mengundurkan Diri

Atas video tersebut, Syaefunnur Masznah pun meminta maaf. Ia mengaku menyesali perbuatanya.

"Saya minta maaf itu, saya menyesal itu dan itu benar-benar accident," tuturnya.

Syaefunnur menyatakan siap mundur dari jabatannya usai video viral. Pengunduran dirinya itu sebagai bentuk tanggung jawab moral.

"Saya diskusi dan dengan segala pertimbangan saya mengajukan pengunduran diri kepada Pak Bupati, Pak Sekda dalam rangka untuk public education dan itu tidak gampang," kata Syaefunnur.

Kendati demikian, usulan pengunduran diri tersebut baru sebatas pengajuan. Saat ini dia tengah menunggu respons dari Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar terkait hal tersebut.

"Saya masih menunggu nanti karena surat resminya dari saya kirim," tuturnya.

Halaman 2 dari 2
(dwia/mei)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads