Kemunculan orang utan di jalan raya di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur (Kaltim), bikin heboh. BKSDA Kaltim meminta warga tidak memberikan makan.
"Kita sudah membuat plang rambu-rambu peringatan di tempat yang frekuensi muncul tinggi orang utan di area ini. Selain mengimbau pengendara menurunkan kecepatan, pengendara juga dilarang berhenti dan memberikan makan," ujar Kepala BKSDA Kalimantan Timur (Kaltim) Ivan Yusfi saat dihubungi, Rabu (2/2/2022).
Sebab, jika masyarakat memberikan makan, orang utan akan tetap berada di jalanan. Tentu hal ini dikhawatirkan akan membahayakan pengendara di jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika sering diberi makan, dikhawatirkan perilaku orang utan ini akan terbiasa berada di pinggir jalan untuk meminta makan. Itu bisa membahayakan, kami sangat menyayangkan adanya warga yang masih memberikan makan seperti di video itu," ungkapnya.
Selain itu, BKSDA Kaltim telah mendorong perusahaan pertambangan dan perkebunan untuk dapat membuat program-program dan solusi demi menjaga kelestarian hutan, di mana masih merupakan lokasi habitat orang utan.
"Kami juga sudah meminta pertanggungjawaban perusahaan di sana, karena mereka ini sedikit tidaknya memberikan gangguan terhadap habitatnya," pungkas Ivan.
Viral di Medsos
Sebelumnya diberitakan, video yang merekam kemunculan orang utan di jalan raya viral di media sosial, orang utan tersebut menjadi tontonan pengendara, bahkan seorang pengendara mendekati, kemudian memberi makan dan minum kepada orang utan itu.
"Memang benar ada orang utan yang melintas di tempat yang ada di video viral itu. Tepatnya di Kilometer 5, Simpang Empat Perdau, Jalan Poros Bengalon-Wahau," jelas Ivan.
Kemunculan orang utan terjadi pada Sabtu (29/1) di Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur. Setelah viral, pihak BKSDA langsung mendatangi lokasi untuk memastikan keamanan si orang utan.
"Sehari setelah video itu viral, tim quick response BKSDA langsung mendatangi lokasi, memastikan orang utan ini sudah kembali ke dalam hutan," ujarnya.
Saksikan juga LIVE! Adu Perspektif: Ceruk Suara Islam Bertahan atau Berpindah?
(isa/aud)