Polda Bali turut mengusut pembuangan limbah medis sembarangan di Selat Bali. Polda Bali kini sedang melakukan penyelidikan.
"Kita masih lidik karena memang baru kemarin informasi seperti itu (ada pembuangan limbah medis di selat Bali). Bagaimanapun juga, nanti apa pun hasil perkembangan akan kami informasikan lebih lanjut," kata Kapolda Bali Irjen Putu Jayan Danu Putra di Denpasar, Bali, Rabu (2/2/2022).
Sejauh ini, Putu Jayan mengaku belum mengetahui apakah limbah medis tersebut dibuang secara sengaja atau tidak. Namun dia memastikan sampah-sampah berbahaya seperti itu sebenarnya ada pengelolanya tersendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena itu, Putu Jayan mengaku bakal bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bali untuk mengkoordinasikan prosedur operasi standar (standard operating procedure/SOP) pembuangan limbah medis tersebut.
"Kita lihat lagi, siapa yang akan mengelola sampah ini, dari rumah sakit atau tempat-tempat layanan kesehatan yang lain. Nanti kita cek lagi," ungkapnya.
Putu mengatakan polisi akan memproses pihak yang terbukti melanggar dengan membuang bungkus bekas tes antigen ke laut. Selain itu, pihaknya mencari unsur kesengajaan dalam pembuangan ini.
"Kalau misalnya memang ada aturan hukum yang dilanggar, kita proses. Tetapi kita proses apa ini ada unsur kesengajaan atau mungkin dia sudah membuang di suatu tempat dikelola dengan baik tapi ada orang yang membawa lagi ke tempat lain. Nanti kita lihat," imbuh Putu.
Sebelumnya, ribuan limbah medis rapid test antigen kits dibuang di laut. Ribuan limbah bekas alat tes antigen itu ditemukan berserakan di sepanjang pantai di Selat Bali.
Sampah yang tergolong berbahaya ini viral beberapa hari di Banyuwangi. Dua video viral mengabadikan banyaknya sampah medis itu berserakan di sepanjang pantai Selat Bali.
Dua video merekam adanya sampah medis bekas rapid test antigen penumpang yang akan menyeberang ke Bali. Video pertama berdurasi 30 detik menunjukkan adanya rapid test kit yang terdiri atas ribuan cotton bud rapid test antigen mengambang. Sementara video kedua memperlihatkan terdapat beberapa rapid test antigen kit yang dibuang dan dibakar di pinggir pantai.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Klinik Pembuang Sampah Bekas Tes Antigen Buka Suara
Teka-teki pembuang sampah medis yang mencemari Selat Bali akhirnya terkuak. Adalah Klinik Biotech 2 yang membuang bungkus bekas plastik tes antigen di Selat Bali. Mereka pun meminta maaf.
Mereka meminta maaf atas keteledoran saat membuang bekas bungkus di pinggir pantai. Hal itu, menurut mereka, bukanlah kesengajaan. Sebab, sedianya bungkus bekas tes antigen itu akan dibakar.
Permohonan maaf itu disampaikan di depan Kapolresta Banyuwangi Kombes Nasrun Pasaribu, Dandim 0825 Letkol Kav Eko Julianto Ramadan, Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Ansori, dan Kasat Polairud Kompol Jeni Al Jauza saat melakukan sidak di beberapa gerai rapid test antigen di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Selasa (1/2).
"Secara pribadi saya memohon maaf kepada masyarakat, dan saya berjanji tidak akan mengulangi lagi," ungkap Nadia salah satu petugas swaber Klinik Biotech 2 kepada wartawan, Selasa (1/2).
Nadia mengaku kliniknya bersalah telah membuang kit antigen sembarangan dan meminta maaf kepada masyarakat, atas kelalaian dan kegaduhan yang dilakukan oleh kliniknya.
Nadia mengaku, selama beroperasi, kliniknya dalam melakukan pelayanan swab selalu memilah sampah medis sesuai dengan SOP yang ada. Sebab, sampah medis yang bisa menyebarkan penyakit, seperti reagen dan cotton bud, dikirimkan kepada pihak ketiga. Sedangkan bungkusnya biasanya dibakar oleh petugas.