Dosen dari Jurusan Antropologi Universitas Negeri Medan, Dr Bakhrul Khair Amal, menyebut aksi premanisme yang marak di Kota Medan terjadi karena banyaknya pengangguran. Hal ini juga yang menjadi penyebab terjadi pungutan liar (pungli).
"Kalau premanisme ini dari manusia yang pengangguran, kemiskinan, ketidakmampuan," kata Bakhrul kepada wartawan, Rabu (2/2/2022).
Bakhrul mengatakan aksi premanisme ini salah satunya yang menyebabkan terjadinya pungli. Seperti yang terjadi di pasar yang sering viral di media sosial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Premanisme itu kan kekerasan, kekerasan yang menyebabkan ketakutan lalu memberikan pendapatan," ujar Bakhrul.
"Sementara pungutan liar ini bukan hanya dilakukan premanisme, pemerintah juga ada pungutan liar, membuat KTP misalnya ada pungli juga," tambahnya.
Bakhrul mengatakan aksi premanisme yang berujung pungli di pasar ini biasanya terorganisasi oleh organisasi yang merasa menguasai lokasi pasar itu. Hal ini harus disikapi oleh pemerintah.
"Negara harus hadir untuk menyelesaikan persoalan pungutan liar dan premanisme. Jangan premanisme tidak diintervensi oleh negara. Misalkan dengan membuat penjagaan oleh personil polisi atau Satpol PP dan pos pengaduan di lokasi tersebut 24 jam," ucap Bakhrul.
Bakhrul mengatakan mengurangi angka pengangguran juga dapat mengurangi tingkat premanisme. Hal ini juga membutuhkan peran dari pemerintah.
"Kalau premanisme itu akar masalahnya adalah pekerjaan, profesi, dan keahlian. Jadi solusinya adalah pemberdayaan," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi menyampaikan dirinya menerima pengaduan dari pedagang soal maraknya aksi premanisme di pasar. Edy menyebut aksi premanisme ini meresahkan pedagang.
"Saya paham apa yang menjadi keluhan para pedagang saat ini, premanisme kerap meresahkan mereka, khususnya pungutan liar," kata Edy melalui akun Instagram miliknya seperti dilihat detikcom, Selasa (1/2).
Edy menyebut dirinya sudah berkoordinasi dengan Wali Kota Medan Bobby Nasution untuk mengatasi persoalan ini. Dia berharap semua preman yang ada di Medan ditertibkan dan diberi tindakan tegas.
"Mudah-mudahan di Kota Medan ini secara bertahap bisa kita bersihkan dari predikat buruk 'Kota Preman' tersebut," ucap Edy.
Hal senada disampaikan Wali Kota Medan Bobby Nasution melalui Instagram miliknya. Bersama Gubsu Edy saat menemui pedagang yang berunjuk rasa, Bobby mengajak bersama-sama menyelesaikan persoalan premanisme di Medan.
"Para pedagang juga harus berkolaborasi bersama Pemko Medan untuk menata pasar, termasuk melawan premanisme di sekitar pasar," tulis Bobby.
Simak juga 'Mobil 'Provost FBI' Seruduk Kerumunan Motor di Medan, Satu Orang Tewas':