Disdik Ungkap 190 Sekolah di DKI Ditemukan Kasus COVID, 99 Sempat Ditutup

Disdik Ungkap 190 Sekolah di DKI Ditemukan Kasus COVID, 99 Sempat Ditutup

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Rabu, 02 Feb 2022 15:13 WIB
Sekolah di Jakarta menggelar tatap muka terbatas hari ini. Kapasitas ruang kelas bisa terisi 100 persen dengan durasi belajar 6 jam.
Ilustrasi PTM di Jakarta (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Pemprov DKI Jakarta telah melacak kasus aktif atau active case finding (ACF) terhadap 507 sekolah Ibu Kota. Hasilnya, 190 sekolah di Jakarta ditemukan kasus positif COVID-19.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana dalam rapat evaluasi pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah Jakarta bersama Komisi E DPRD DKI Jakarta hari ini. Awalnya Nahdiana menyampaikan ada 99 sekolah yang ditemukan kasus COVID.

"Ini data jadi jumlah sekolah yang dilakukan sampling oleh Dinas Kesehatan itu dari 507 sekolah, maka sekolah yang positif dari hasil ACF ada 99 sekolah," kata Nahdiana dalam rapat virtual, Rabu (2/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Total temuan kasus itu terdata per Januari 2022. Lebih lanjut Nahdiana memerinci, 30.550 warga sekolah yang dites PCR dengan hasil 222 orang positif COVID-19. Mereka terdiri atas siswa, guru, hingga tenaga kependidikan.

Nahdiana juga memberi catatan sebaran kasus PTM tertinggi terdapat pada kelompok SMP-SMA. Sedangkan positivity rate warga sekolah tertinggi ada di SD dan positivity rate sekolah tertinggi di SMA.

ADVERTISEMENT

"Jumlah tes PCR yang dilakukan itu 30.550, jumlah yang positif PCR 222 (orang) dan positivity rate di sekolah adalah 0,7 persen. Jadi masih di bawah 5 persen," ujarnya.

Nahdiana menyampaikan munculnya kasus COVID-19 di lingkungan sekolah tidak menimbulkan klaster PTM, melainkan dari klaster keluarga. Adapun pelacakan kontak dilakukan secara kasus per kasus.

"Belum ada dinyatakan penularan klaster sekolah. Satu-dua sekolah ada hasil perjalanan luar negeri, tapi ada yang dinyatakan positif hasil tracing keluarga. Jadi hasil temuan belum dinyatakan klaster," tuturnya.

Nahdiana juga memastikan pihaknya terus melakukan monitoring serta evaluasi kegiatan PTM. Dia berjanji akan melaporkan hasil evaluasi kepada pemerintah pusat.

"Ketika kasus tadi bahwa Jakarta sedang lakukan evaluasi tapi juga PTM. Seluruh sektor dilakukan evaluasi kita sampaikan ke pemerintah pusat," imbuhnya.

Anggota DPRD Komisi E Ima Mahdiah kemudian menanyakan jumlah sekolah yang ditutup akibat kasus COVID.

"Saya mencatat beberapa keluhan orang tua murid. Kebetulan saya beberapa kali Zoom mereka di tingkat SD, SMP, sampai SMA. Saya mau tahu, Bu, per hari ini sekolah yang tutup di Jakarta ada berapa? Karena tadi kan baru uraian saja 500-an itu, saya kurang tahu datanya per kapan. Jadi saya mau tahu hari ini riilnya berapa," ucap Ima.

Nahdiana kemudian menyampaikan 99 sekolah yang dijabarkan merupakan sekolah yang sempat ditutup. Dia kemudian menjelaskan ada 190 sekolah di Jakarta yang ditemukan kasus COVID, namun data itu perlu disinkronisasi ulang.

"Kami sedang melakukan evaluasi berapa sih sebenarnya sekolah yang tutup hari ini. Karena ini kan buka tutup, ada 99 yang sudah buka memang datanya mengalami penambahan dari data ACF yang dilakukan teman-teman Dinkes. Penambahannya menjadi 190. Ini sedang kami sinkronkan datanya dengan laporan yang sifatnya mandiri. Apa maksudnya? Supaya tracing-nya tuntas," jawab Nahdiana.

(taa/idn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads