Sejumlah pemuda menjadi korban insiden pembacokan di sekitar Halte Bus Gelora Bung Karno (GBK), Jalan Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat. Video yang merekam kejadian pembacokan itu kemudian beredar di media sosial.
Dinarasikan bahwa pemuda tersebut korban gangster bermotor. Peristiwa itu terjadi pada Minggu (30/1) sekitar pukul 04.00 WIB.
Berikut fakta-fakta gempar terkait kejadian tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban Tergeletak Tak Berdaya
Pemuda korban insiden pembacokan itu diketahui tergeletak di Halte Bus GBK, Jalan Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat. Korban terlihat mengalami luka bacokan di kaki kanan.
Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat pemuda itu masih sadar. Dia berusaha bangun dan melihat kakinya yang terluka.
Terlihat juga sejumlah warga di dekat korban. Tak lama kemudian, datang polisi lalu lintas dengan mobil ambulans datang mengevakuasi.
Korban Mengaku Jadi Korban Begal
Kapolsek Tanah Abang Kompol Haris Kurniawan mengatakan ketiganya itu mengaku menjadi korban begal. Kepada polisi, mereka mengaku dibuntuti sejak Patung Pemuda atau Bundaran Senayan, Jakarta Selatan.
"Menurut pengakuan mereka sih mereka dicoba dibegal di sebelum Patung Obor (Bundaran Senayan) Jakarta Selatan. Kemudian lari, lari bertiga itu naik motor bonceng tiga," kata Kompol Haris Kurniawan saat dihubungi, Senin (31/1/2022).
Kompol Haris Kurniawan menjelaskan ketiga korban itu sempat dibacok terlebih dahulu saat melarikan diri. Namun setelah dibacok mereka mengalami kecelakaan tunggal.
"Dibacok dulu. Kemudian lari, lari bertiga itu naik motor bonceng tiga, lari. Mungkin lepas kendali, kan, nabrak trotoar," sambungnya.
Akibat kejadian tersebut, ketiga korban mengalami luka yang cukup serius. Ketiganya dilarikan ke Rumah Sakit TNI AL Mintohardjo, Jakarta Pusat.
"Kalau maksudnya posisi luka, iya. Jadi satu itu memang luka bekas benda tajam, kan. Tapi kalau yang lain dua lagi temannya itu patah, patah kaki karena kecelakaan," ujarnya.
Simak fakta-fakta selengkapnya di halaman berikut.
Korban Sebanyak 3 Orang
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Arga Dirja mengatakan, awalnya anggota Patwal yang sedang melakukan car free night mendapat informasi dari seorang pemotor.
"Anggota tersebut mendapat laporan, 'Pak, itu di halte fX Sudirman ada orang dibacok'. Korbannya tiga orang, satu yang luka parah," kata Arga saat dihubungi, Senin (31/1/2022).
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (30/1) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Petugas kemudian mendatangkan ambulans untuk mengevakuasi korban ke RS AL Mintoharjo, Jakarta Pusat.
Dia menjelaskan saat itu polisi sedang berjaga di Bundaran Senayan. Kemudian anggota menerima laporan warga tentang korban pembacokan di sekitar halte bus di fX Sudirman, Jakarta Selatan.
"Petugas bantu ambulans Subdit Gakkum ke TKP langsung menolong korban. (Korban) dibawa ke RS TNI AL Mintoharjo, Jakarta Pusat," sambungnya.
Dari informasi awal yang diperoleh polisi, awalnya ketiga korban berboncengan 1 motor. Mereka dikejar-kejar gangster dari arah Blok M, Jakarta Selatan.
"Satu motor bertiga. Dia ikuti dari arah Blok M, di-pepet-pepet. Untuk selengkapnya silakan tanya ke Reskrim," imbuh Arga.
10 Orang Diamankan
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan mengatakan pihak Polres Jaksel mengamankan 10 pelaku tawuran di Selong, Kebayoran Baru, Jaksel.
Sepuluh orang yang diamankan merupakan pelajar sekolah menengah atas (SMA). Polisi juga mengamankan 8 unit motor, badik, 2 buah gergaji pelat, pelat besi model golok, dan stik golf.
Kronologi: Dibacok-Tabrak Trotoar
"Pengakuan mereka, mereka dicoba dibegal di sebelum Patung Obor (Bundaran Senayan) Jakarta Selatan. Nah, mereka kabur ke arah Sudirman," kata Kapolsek Tanah Abang Kompol Haris Kurniawan, Senin (31/1/2022).
Ketika hendak kabur, ketiga korban yang saat itu berboncengan motor kemudian dibacok. Akibat bacokan tersebut, diduga motor hilang kendali, sehingga korban menabrak trotoar.
"Dibacok dulu. Kemudian lari, lari bertiga itu naik motor bonceng tiga, lari. Mungkin lepas kendali, kan, nabrak trotoar," sambungnya.
"Jadi satu itu memang luka bekas benda tajam, kan. Tapi kalau yang lain dua lagi temannya itu patah, patah kaki karena kecelakaan," ujarnya.
Simak fakta lainnya di halaman berikut.
Diduga Saling Ejek di Media Sosial
Penyebab pemuda yang diduga menjadi korban serangan gangster di Halte GBK, Senayan, Jakarta, kemudian menemui titik terang. Korban mengaku sempat saling ejek dengan para pelaku di media sosial (medsos), hingga janjian bertemu.
"Pengakuan dari salah satu korban yang kita interogasi, bahwa mereka (korban dan pelaku) sempat saling ejek di media sosial. Versinya begitu," kata Kapolsek Kebayoran Baru Kompol Anggaito Hadi Prabowo saat dimintai konfirmasi detikcom, Selasa (1/2/2022).
Hadi menyebut korban dan pelaku sempat janjian bertemu di kawasan Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Namun korban membatalkan. Hingga kemudian, saat perjalanan pulang, secara tak sengaja korban bertemu para pelaku.
"Jadi maksudnya sudah janjian mau ketemu di Selong. Tapi kata korban cancel (batal) saja. Setelah itu korban pulang," ungkap Hadi.
"Dan waktu pulang itu ketemu rombongan yang di medsos itu," imbuhnya.
Hadi menepis informasi yang menyebut korban dibuntuti para pelaku. Menurutnya, sejak awal korban memang tidak siap.
"Jadi kalau dibilang dibuntuti itu nggak. Memang dari awalnya sudah kalah, karena yang bersangkutan tak ada persiapan," ucap Hadi.
Lebih jauh Hadi memaparkan sementara ini ada 5 pemuda yang menjadi korban. Namun belum semua korban datang ke kantor polisi untuk memberikan keterangan.
"Saat ini jumlahnya ada lima orang. Tiga orang di wilayah Tanah Abang dan dua orangnya lagi di wilayah Kebayoran Lama," paparnya.