Kasus terkonfirmasi positif di Depok melonjak drastis dalam dua pekan. Satgas Covid-19 Depok menjelaskan penyebabnya.
"Paling banyak itu cluster keluarga dan tempat kerja. Itu yang dominan. Jika Jabodetabek tinggi di salah satu wilayah, maka Depok juga akan tinggi," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Depok, Dadang Wihana kepada wartawan, Selasa (1/2/2022).
Pada 31 Januari tambahan konfirmasi positif mencapai 555 kasus. Menurut Dadang tren meningkatnya COVID-19 di Depok bisa diprediksi 2 atau 3 minggu setelah libur nasional. Di samping itu juga dipengaruhi wilayah Depok sebagai penyangga Ibu Kota.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi di samping itu, (Depok) di wilayah aglomerasi tidak dibatasi kan ya, pergerakan penduduknya. Lalu kerumunan dan lain-lain," sambung Dadang.
Alhasil peningkatan berimbas kepada peserta didik yang melaksanakan PTM Terbatas. Dadang menyebut kemungkinan siswa terpapar dari keluarga.
"PTM Terbatas sekolah itu dipengaruhi cluster keluarga, jadi sudah ada 34 sekolah yang terpapar lalu lebih kurang 239 guru dan siswa. (Kasus positif) PTM Terbatas itu hanya 10 persen dari total aktif saat ini," katanya.
Diketahui kasus konfirmasi aktif di Depok hingga (31/1) mencapai 4.358. Di mana terjadi penambahan kasus positif sebanyak 555 di tanggal tersebut.
Lihat juga Video: DKI Tertinggi, Berikut Sebaran Kasus Corona RI 1 Februari 2022