FBR Bentrok dengan Warga Madura di Jembatan Dempet
Rabu, 10 Mei 2006 17:24 WIB
Jakarta - Massa Forum Betawi Rempug (FBR) bentrok dengan massa Forum Komunikasi Masyarakat Madura. Bentrokan yang terjadi sejak pukul 11.30 WIB, Rabu (10/5/2006), dipicu oleh perselisihan sepele terkait perebutan timer angkutan umum.Kejadian yang terjadi di Jembatan Dempet -- pertigaan antara Jalan Sumur Batu, Jakarta Pusat dengan Jalan Sunter Jaya, Jakarta Utara -- berlangsung hingga pukul 15.00 WIB. Ratusan orang dari dua kubu saling lempar batu dan mengacungkan sejata seperti golok, kayu, dan samurai.Untunglah bentrokan tidak meluas dan tidak menimbulkan kerusakan fasilitas umum, karena masing-masing massa hanya saling tunggu komando dari pimpinannya. Hanya satu kaca warung di lokasi itu yang pecah tertimpuk batu.Ketegangann mereda ketika sekitar 200 polisi dari Polsek Kemayoan, Polsek Tanjung Priok, Polres Jakarta Pusat, dan Brimob tiba di lokasi sekitar pukul 12.00 WIB. Polisi yang datang dengan 6 truk langsung memblokade dua massa yang sudah berhadapan.Sekitar pukul 15.00 WIB kedua belah pihak mencoba berdamai. Perdamaian dilakukan di rumah salah satu pemuka masyarakat Madura, yakni H Noer.Nota perdamaian diteken di atas surat bermateri Rp 6.000. Surat itu diteken oleh Haji Arwani dari FBR dengan Haji Kholil Adnan dari kelompok Madura.Saat terjadi bentrok, sejumlah toko termasuk Indomaret langsung tutup. Lalu lintas juga sempat terganggu dengan adanya konsentarsi massa itu.Awal perselisihan dua kelompok ini masih simpang siur. Saat ini kasus tersebut masih ditangani Polres Jakarta Pusat. Kabar yang beredar bentrokan terjadi karena adanya perselisihan anggota dua kelompok menyangkut pengaturan lalu lintas (polisi cepek) dan timmer angkutan.Pada pukul 17.00 WIB, arus lalu lintas di kawasan itu sudah kembali normal. Toko-toko yang tadinya tutup sudah mulai buka. Namun Indomaret yang berada tidak jauh dari tempat itu memilih tetap tutup.
(san/)