.webp)
Sebanyak 109 kasus Corona (COVID-19) ditemukan di Kelurahan Kartini, Jakarta Pusat. Kelurahan memutuskan membatasi akses warga dengan one gate system.
"Kasus COVID-19 yang tinggi per hari ini 109 kasus. Walaupun masih zona oranye tapi karena karakteristik wilayah Kartini yang cukup padat, jadi diberlakukan one gate system," kata Lurah Kartini Ati Mediana saat dihubungi detikcom, Senin (31/1/2022).
Ati mengatakan ada sembilan RW yang diterapkan one get system. Dia mengatakan, dari 109 kasus tersebut, sebagian warga sudah menjalani isolasi mandiri di rumah dan sebagian dirujuk ke Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"109 kasus itu di 9 RW. Ada yang isoman, ada yang kita rujuk ke Wisma Atlet, RSUD Sawah Besar, RS Medistra, RS Siloam Mampang, RS Abdi Waluyo, RS Jantung Harkit," katanya.
Ati mengatakan penerapan one get system tersebut sudah berlaku sejak Senin (24/1). Dia menyebut belum dapat memastikan kapan penerapan itu berakhir.
"Sejak satu Minggu lalu. Kita lihat perkembangan COVID-19 dulu, kalau masih terus meningkat mungkin ini akan terus dilakukan sampai kasusnya menurun atau mungkin jadi zona hijau," katanya.
Dalam one get system tersebut, Ati mengatakan warga masih dapat keluar-masuk lingkungan, tapi jalur yang dibuka hanya satu, sehingga adanya pembatasan kegiatan warga.
"Dalam satu wilayah itu, ada beberapa gang yang aktif sementara ini dimatikan, hanya fokus lewat satu gang saja. Kalau warga yang nggak positif bisa keluar-masuk tapi tetap dibatasi kegiatannya, hanya satu jalur saja yang boleh dilewati," kata Ati.
"Tamu-tamu yang datang juga dibatasi, jadi intinya kami membatasi kontak," lanjutnya.
Lebih lanjut, Ati mengatakan, untuk masalah pangan, pihaknya telah memberikan bantuan sembako untuk warga yang terpapar COVID-19.
"Kita sudah berikan bantuan sembako. Kemudian Alhamdulillah di tahun ini yang terdampak pun diperhatikan oleh Dinas Sosial, jadi samping kanan kiri rumah warga yang memang terpapar dan terdampak dapat bantuan," tuturnya.
(maa/maa)
