Jokowi Minta PBNU 'Bajak' Ainun Najib dari Perusahaan Singapura

Jokowi Minta PBNU 'Bajak' Ainun Najib dari Perusahaan Singapura

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Senin, 31 Jan 2022 11:48 WIB
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi di Harlah ke-95 NU di Balikpapan (Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong PBNU mau 'membajak' seorang praktisi teknologi di bidang data sains, Ainun Najib, dari perusahaan Singapura. Jokowi mengatakan bahwa Ainun Nadjib bisa diajak membangun NU jika yang berbicara kiai NU.

Awalnya, Jokowi membayangkan bahwa NU nantinya bisa memiliki platform teknologi. Misalnya platform edutech yang bisa memfasilitasi jutaan santri untuk mengaji.

"Saya membayangkan ini segera, NU memiliki platform edutech yang juga mempunyai platform learning management system yang andal. Yang memfasilitasi jutaan santri untuk mengaji dari semua kiai-kiai besar, ilmuwan, teknolog, dan entrepreneur," kata Jokowi dalam sambutannya di Pengukuhan Pengurus Besar dan Harlah ke-95 NU di Balikpapan, Senin (31/1/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Jokowi lantas bercerita tentang salah satu anak muda NU yang berkarier di perusahaan Singapura. Anak muda itu adalah Ainun Najib, yang dikenal sebagai praktisi teknologi di bidang data sains.

"Saya kenal satu orang, yang lain masih banyak. Beliau ini kerja di Singapura. Sudah lama, 7 tahun yang lalu. Ngerjain ini semuanya apa pun bisa. Namanya Mas Ainun Najib. Masih muda sekali. NU," ungkapnya.

Simak juga 'PBNU Mau Bangun Kantor di PPU, Gus Yahya: Mumpung Belum Ibu Kota Baru Padat':

[Gambas:Video 20detik]



Untuk diketahui, Ainun Najib saat ini bekerja di sebuah perusahaan teknologi di Singapura. Ainun Najib dikenal sebagai inisiator beberapa gerakan pengawasan data, dari Kawal Pemilu hingga Kawal COVID.

Kembali ke penjelasan Jokowi. Jokowi mengatakan Ainun Najib digaji sangat tinggi di perusahaan Singapura. Tapi, menurutnya, Ainun Najib bisa dibawa jika kiai NU yang berbicara kepadanya.

"Tapi di sana gajinya sangat tinggi sekali. Jadi kalau di sini harus bisa menggaji yang lebih gede daripada yang di Singapura. Ini tugasnya nanti Pak Kiai. Kalau beliau yang ngendiko (berbicara), digaji berapa pun, bismillah pasti mau," ungkapnya.

Halaman 2 dari 2
(rdp/tor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads